Jakarta (ANTARA) - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengemukakan bahwa penerbangan ke Bali yang belakangan ini penuh merupakan hal baik karena berarti pariwisata mulai pulih.
."Sekarang ke Bali itu penuh banget," katanya dalam konferensi pers Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Jakarta, Jumat.
Oleh karena itu, Luhut menyambut baik kunjungan CEO Air Asia yang menyatakan minat untuk bisa menambah penerbangan ke destinasi-destinasi wisata, karena akan berdampak pada pulihnya sektor pariwisata nasional.
Baca juga: Wagub Cok Ace: kompetitor Bali di bisnis pariwisata makin bersaing
Namun demikian, Luhut mengakui penambahan penerbangan tidak akan bisa berlangsung dengan cepat, sebab pandemi telah menyebabkan banyak karyawan di maskapai harus dirumahkan, butuh waktu untuk pelatihan dan prosedur lainnya setelah sempat vakum bekerja di industri tersebut.
"Kita bilang iya, tambahin, tapi pelan-pelan. Karena menambah (penerbangan) tidak bisa cepat, di luar negeri sama saja. Karena kru banyak yang sudah kerja yang lain. Dan kalau dia masuk, training lagi. Cabin crew juga begitu," katanya.
Demikian pula dengan Garuda Indonesia, yang sudah mendapat suntikan dana pemerintah, namun masih butuh waktu untuk kembali pulih.
"Garuda kan banyak pesawatnya yang sudah dibalikkin ke lessor-nya (penyewa). Sekarang Garuda disehatkan, itu takes time lagi untuk dia bisa recover," kata Luhut.
Baca juga: Sandiaga: 90 persen wisatawan tertarik wisata ramah lingkungan di Bali
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo akan mendorong penambahan penerbangan dari Garuda Indonesia Group dan Pelita Air Service untuk mengantisipasi libur akhir tahun, sekaligus membuat paket wisata.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Luhut: Pesawat ke Bali penuh berarti pariwisata mulai pulih