Menurut Kedutaan Besar Kanada di Jakarta dalam keterangannya, Rabu, pada pertemuan tersebut, Menlu Joly akan menegaskan kembali dukungan penuh Kanada terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina.
Dia akan melibatkan rekan-rekannya untuk menegaskan kembali prinsip kesetaraan berdaulat untuk semua negara dan pentingnya menegakkan aturan dan lembaga internasional, menurut keterangan tersebut.
"Pertemuan G20 ini terjadi pada titik kritis dalam sejarah dan tidak akan berjalan seperti biasa. Dengan invasi ilegal Rusia ke Ukraina, Kanada harus muncul untuk membongkar kebohongan Rusia, dan bersama dengan mitra kami yang berpikiran sama, memberikan solusi untuk langkah Rusia yang menjadikan pangan sebagai senjata serta mengatasi tantangan lain seperti perubahan iklim dan pandemi COVID-19," kata Joly, seperti dikutip oleh Kedubes Kanada.
Pemerintah Kanada memandang bahwa pada tahun-tahun mendatang, ketahanan pangan akan menjadi salah satu masalah paling serius di dunia, yang mempengaruhi jutaan nyawa dan memicu ketidakstabilan lebih lanjut.
Mengenai dampak perang Rusia-Ukraina, para anggota G20 juga akan membahas konsekuensi yang ditimbulkan perang itu pada inflasi, keamanan ekonomi, pasar energi internasional, serta perdamaian dan keamanan.
Secara kolektif, anggota G20 mewakili sekitar 80 persen ekonomi global, dua pertiga penduduk dunia, dan tiga perempat perdagangan internasional.