Denpasar (Antara Bali) - Bali mempunyai sasaran untuk merehabilitasi lahan kritis seluas 300-400 hektar dalam tahun 2010, baik dalam kawasan hutan, maupun lahan dan hutan milik masyarakat.
"Upaya tersebut diharapkan mendapat dukungan dana dari Pemerintah pusat, APBD Bali, APBD Kabupaten/kota se Bali terutama dalam pengadaan bibit," kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Buana di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, kegiatan serupa tahun-tahun sebelumnya mampu menggarap lahan kritis sekitar 600 hektar, baik dalam kawasan hutan, maupun lahan milik masyarakat secara perorang dan milik desa adat yang berfungsi sebagai hutan rakyat.
Gerakan penanaman pohon yang dilakukan secara berkesinambungan setiap tahun itu diharapkan mampu mengurangi lahan-lahan kritis di Bali, sekaligus menjadikan Bali yang sejuk.
Agung Buana menjelaskan, Bali hingga kini masih mempunyai sisa lahan kritis seluas 26.700 hektar, yang menjadi sasaran garapan penanaman berbagai jenis pepohonan di masa-masa mendatang.
"Jika setiap tahunnya Bali mampu menggarap lahan kritis seluas 1.000 hektar, maka sisa lahan yang tersedia masih membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menggarapnya secara tuntas," ujar Agung Buana.
Oleh sebab itu Gubernur Bali Made Mangku Pastika melakukan terobosan dan berbagai upaya dalam mempercepat menghijaukan lahan-lahan kritis tersebut.
Untuk itu Bali sangat mendukung program pemerintah pusat "one man one tree" yakni setiap orang menanam sebuah pohon untuk penghijauan.
Agung Buana menjelaskan, Bali dalam mendukung program tersebut melakukan penanaman berbagai jenis pohon sedikitnya 2,7 juta pohon dalam tahun 2009.
Bali berpenduduk 3,4 juta jiwa dalam gerakan penanaman pohon itu tidak memperhitungkan yang masih bayi, sehingga program tersebut optimistis dapat terlaksana dengan baik
80 persen dari kebutuhan bibit untuk penanaman tersebut kini sudah tersedia, bahkan sudah disalurkan ke delapan kabupaten dan satu kota di Bali.
Gerakan penanaman itu diawali oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia tingkat provinsi Bali yang dipusatkan di Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung pekan lalu.
Kegiatan tersebut disusul secara serentak oleh masyarakat di delapan kabupaten dan satu kota di Bali sesuai dengan persediaan bibit.
"Penanaman jutaan pohon itu kalau dikonversikan setiap hektarnya 400 pohon menjangkau lahan seluas 6.750 hektar," tutur AAN Buana.
Bali memiliki kawasan hutan seluas 130.686 hektar yang terdiri atas hutan lindung 95.766 hektar (73,28 persen), hutan konservasi 26.293 hektar (20,12 persen) dan hutan produksi 8.626 hektar (6,60 persen).
Luas kawasan hutan tersebut baru 22 persen dari luas daratan Bali, padahal idealnya harus mencapai 30 persen dari luas Pulau Dewata. Melalui gerakan penghijauan diharapkan mampu menjadikan Bali yang sejuk serta menjaga ekosistem fungsi kawasan hutan, harap Agung Buana.(*)
Bali Garap Lahan Kritis 400 Hektare
Selasa, 15 Desember 2009 8:04 WIB