kegiatan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) yang akan diselenggarakan di Nusa Dua, Bali.
"Kami melibatkan 2.825 orang personel, baik itu dari unsur Polda Bali maupun dari BKO Mabes Polri," ujar Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra di Kabupaten Badung, Kamis.
Ia mengatakan personel Mabes Polri tersebut ditugaskan ke Bali karena kegiatan internasional itu memerlukan pengamanan ketat di sejumlah titik, seperti di perairan pantai yang perlu di-back up oleh Polair dan bantuan evakuasi dengan helikopter Polri.
Selain itu, untuk pengawalan delegasi tamu VVIP dan VIP, sekitar 80 mobil pengawalan juga didatangkan dari Korlantas Mabes Polri.
"Pengawalan dari rute bandara sampai dengan lokasi kegiatan itu perlu pengawalan, baik di depan maupun di belakang. Karena jumlah yang terbatas di Polda Bali tentunya perlu back up dari Mabes Polri untuk membantu pengawalan tamu VVIP dan VIP yang berkegiatan," katanya.
Baca juga: Pemerintah hapus "travel bubble" saat GPDRR di Bali
Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra mengatakan pihaknya telah melakukan apel gelar pasukan untuk memastikan kesiapan personel dan sarana prasarana yang akan digunakan dalam pengamanan GPDRR.
"Acaranya mulai tanggal 23 Mei, tapi kami sudah persiapan dan kami sudah gelar pasukan dan mulai tanggal 20 Mei kami sudah tempatkan anggota dan personel di lokasi pengamanan," ungkapnya.
Selain itu, untuk meningkatkan kesiapan dan kesiapsiagaan personel yang akan bertugas, Polda Bali juga telah menyelenggarakan simulasi pengamanan dalam pelaksanaan GPDRR.
Pada simulasi itu, personel Polda Bali menunjukkan kemampuannya dalam melumpuhkan terduga teroris yang berusaha mengganggu keamanan pelaksanaan GPDRR 2022 di darat, di jalur akses menuju lokasi acara serta di perairan melalui pantai yang terletak di dekat lokasi pertemuan.
"Kami memohon dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak dan instansi lainnya guna menyukseskan penyelenggaraan kegiatan pengamanan GPDRR ini," ujar Putu Jayan Danu Putra.\
video oleh Pande Yudha