Bangli, Bali (ANTARA) - Perumda Air Minum Tirta Danu Arta memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) guna menekan biaya operasional yang selama ini menggunakan listrik dari PLN dengan menyedot 40 persen pendapatan perusahaan air minum di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.
"Kami mengeluarkan biaya penggunaan listrik PLN antara Rp700 juta - Rp800 juta per bulan dan itu menghabiskan 40 persen dari pendapatan usaha," kata Direktur Perumda Air Minum Tirta Danu Arta Kabupaten Bangli, I Dewa Gede Ratno Suparso Mesi , usai penandatanganan kerja sama pembangunan PLTS dengan PT Agra Surya Energi (ASE), PT Nusa Sinergi Mandiri (NSM), PT Enirgi Surya Terpadu (EST), demikian siaran pers Diskominfo Bangli, Sabtu.
Usai penandatanganan kerja sama itu langsung dilakukan peletakan batu pertama pembangunan PLTS sebagai energi bagi Perumda Air Minum Tirta Danu Arta, disaksikan oleh Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, Kabag Ekonomi Setda Kabupaten Bangli, perwakilan Camat Kintamani, Tim Percepatan Pembangunan kabupaten Bangli, kepala desa (Perbekel) Desa Catur, Daup dan Sukawana, dan tiga Konsursium serta masyarakat setempat.
Direktur Perumda Air Minum Tirta Danu Arta itu menjelaskan, dengan pembangunan panel surya tahap pertama di Sumber Mata Air Pebini, Desa Catur Kintamani, ini diharapkan mampu menekankan sekaligus memberikan efisiensi biaya dalam pelayanan Perumda Air Bersih di Kabupaten Bangli dan sekaligus merupakan penjabaran dari Peraturan Gubernur Nomor : 45 tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih.
Baca juga: Turun, Retribusi wisata warga Bali masuk Kintamani "hanya" Rp10.000 per orang
Chief Executive dari PT Nusa Sinergi Mandiri Pujatmanto Bastriadi mengatakan, teknologi pada prinsipnya semuanya sama hanya pada model konstruksinya. Jadi konstruksinya PLTS dibangun sesuai dengan tempat yang ada. Kalau yang paling sederhana itu dengan ground mounthing, dan di Desa Catur ini memakai sistem canopy.
"Di sini lebih tinggi dari yang umum atau yang tersedia di pasaran. Dan ini kita buat satu canopy custem dari rangka besi bukan hanya aluminium seperti yang banyak dijual, jadi kita buat rangka yang terbuat dari besi yang sudah juga diuji berdasarkan kekuatan konstruksi, Konstruksi ini memiliki kemampuan untuk bertahan dalam jangka waktu 30 tahun," katanya.
Sementara Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta mengatakan, kegiatan peletakan batu pertama pembangunan PLTS sistem On Grid Canopy Mounting untuk perusahaan air minum di Kabupaten Bangli, dimana pembangunan PLTS ini dilakukan dengan pola kerja sama dengan pihak ke tiga yaitu dari 3 konsorsium yang sudah biasa menangani pola PLTS ini.
Jadi, ini salah satu bentuk komitmen pemerintah daerah kabupaten Bangli dalam melakukan inovasi-inovasi kaitan dengan energi baru terbarukan sesuai dengan semangat dari pada peraturan gubernur dan hari inilah kita lakukan untuk pertama kalinya di Kabupaten Bangli. dan inilah untuk pertama kalinya PDAM melakukan kerjasama seperti ini di Provinsi Bali,
Bupati Bangli berharap melalui pola kerjasama energi baru terbarukan ini secara hitungannya juga akan lebih menghemat terhadap pos biaya listrik yang dibayarkan oleh PDAM selama ini dan bisa memberikan bermanfaat yang cukup besar untuk pengembangan PDAM ke depan.
Baca juga: Pemkab Bangli siapkan program unggulan sambut Championship TP2DD