Bandung (Antara Bali) - Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat meminta agar Dinas Pendidikan Jawa Barat membuat buku khusus tentang bahaya penyalahgunaan narkoba untuk pelajar tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
"Dari dulu saya sudah minta untuk ada buku penyuluhan tentang narkoba khusus bagi siswa SD dan SMP. Mudah-mudahan, besok Disdik mau mendengarkan masukan kami," kata Ketua BNP Jawa Barat Dede Yusuf, di Kota Bandung, Selasa.
Dede Yusuf yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat ini, jika melihat jumlah APBD Pemprov Jabar untuk Disdik Jabar yang mencapai triliunan rupiah maka sangat disayangkan jika hingga saat ini Disdik belum mampu membuat buku tersebut. "Meskinya dengan anggaran yang besar tersebut, mampu dong," kata dia.
Ia mengatakan, buku tentang bahaya penyalahgunaan narkoba tersebut dinilainya akan mampu memutus mata rantai penggunaan narkoba di Indonesia bagi generasi muda. "Tingkat SD dan SMP itu titik awal pengenalan terhadap narkoba. Kita kan sering dengar bahwa anak SD pun sudah ada yang kena narkoba," katanya.
Untuk sementara ini, lanjut Dede Yusuf, BNP Jawa Barat bekerjasama dengan pihak swasta untuk membuat buku bahaya penyalahgunaan narkotika bagi siswa SD dan SMP.(LHS/T007)