Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Kerjasama Penanaman Modal Kementerian Investasi/ Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Riyatno menyebut bahwa peta investasi Indonesia konsisten dengan isu lingkungan yang ingin dicapai pada Forum G20.
"Peta peluang Investasi Indonesia sangat konsisten dengan Presidensi G20 Indonesia tahun 2022, mengingat salah satu isu yang diangkat adalah investasi berkelanjutan," kata Riyatno pada Forum Merdeka Barat yang ditayangkan virtual, Senin.
Riyatno memaparkan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yakni mendorong investasi ekonomi dari industri sektor primer ke industri berbasis nilai tambah atau hilirisasi.
Sebagai contoh, salah satu investasi yang memiliki nilai tambah adalah investasi berbasis hilirisasi, yakni nikel yang menjadi komponen baterai mobil listrik.
"Dan hal ini jelas berorientasi pada investasi yang berkelanjutan," ujar Riyatno.
Baca juga: 2022, Kementerian ESDM lanjutkan konversi 1.000 motor listrik
Selanjutnya, sebagaimana diketahui bahwa pada Rabu (16/3) Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meluncurkan peta potensi investasi yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan.
Terdapat 47 proyek yang dirilis yang terdiri atas 12 sektor proyek di pariwisata, 14 proyek sektor kawasan ekonomi, 15 proyek sektor industri manufaktur, dan 6 proyek sektor infrastruktur dengan jumlah nilai investasi Rp155,2 triliun.
Adapaun ke-47 proyek investasi tersebut diharapkan dapat memberikan dampak langsung dalam pencapaian 17 Sustainable Development Goals (SDG's).
"Setidaknya terdapat lima tujuan SDGG's yang sangat berkorelasi dengan pembangunan proyek investasi pada peta peluang investasi," ujar Riyatno.
Kelimanya antara lain, yaitu untuk mengatasi kemiskinan, menciptakan kehidupan yang sehat, sejahtera, menciptakan pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi.