Gianyar, Bali (ANTARA) - Pesawat Boeing B787 milik maskapai penerbangan Singapore Airline mendarat di Bandara Ngurah Rai, Bali, Rabu (16/2) langsung disambut dengan siraman air penyambutan di landasan, sebagai simbol harapan dan angin segar bagi dunia pariwisata di Bali.
Penerbangan SQ, kode penerbangan untuk Singapore Airlines, ke Bali ini merupakan
penerbangan asing yang pertama melayani penerbangan reguler, sejak pemerintah menutup seluruh penerbangan internasional ke Bandara Ngurah Rai, Bali akibat pandemi COVID-19.
Sebelumnya, Garuda Indonesia juga melayani penerbangan internasional pertama dari Bandara Narita (Tokyo) ke Bandara Ngurah Rai, Bali, pada Kamis (3/2) dengan pesawat A330-300.
Kedua penerbangan internasional dalam Februari ini menjadi angin segar bagi pariwisata di Bali. Pariwisata telah menjadi tulang punggung ekonomi Bali, yang dikenal sebagai Pulau Dewata, pulau para dewa.
Semenjak pandemi COVID-19 melanda dunia, termasuk Indonesia, awal tahun 2020, sektor pariwisata dan transportasi mengalami pukulan telak.
Karena pandemi COVID-19 mengharuskan
pembatasan pergerakan sosial di seluruh dunia, maka mengakibatkan sektor pariwisata dan transportasi mengalami kelumpuhan, bahkan kematian. Hal itu dialami Bali, sebagai destinasi pariwisata tingkat dunia.
Oleh karena itu, dengan dimulainya penerbangan internasional, ini merupakan harapan pulihnya pariwisata dan perekonomian Bali.
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi menjelaskan bahwa SQ atau Singapore Airlines akan melayani penerbangan komersial regular, tujuh kali seminggu, atau satu kali penerbangan setiap hari dengan rute Singapura – Denpasar (PP).
Sedangkan Garuda Indonesia masih menjajaki pasar, namun tetap berani memulai melayani rute penerbangan Tokyo – Denpasar, dengan frekuensi penerbangan satu kali seminggu, setiap hari Kamis.
GM Singapore Airlines untuk Indonesia Alvin Seah mengapresiasi Kemenparekraf, Ditjen Perhubungan Udara, Angkasa Pura serta Pemda Bali yang telah mendukung aktifnya kembali penerbangan Singapore Airlines ke Bali.
"Kami berharap situasi di Indonesia terus membaik dan tetap terkendali sehingga industri pariwisata bisa terus membaik,” ujarnya.
Untuk penerbangan ke Bali, Singapore Airlines mengoperasikan pesawat Boeing B787-10 dengan kapasitas tempat duduk 337 penumpang, terdiri dari 36 kursi Kelas Bisnis dan 301 kursi Kelas Ekonomi.
Bak gayung bersambut. Gubernur Bali I Wayan Koster terus berjuang agar makin banyak rute penerbangan internasional ke Bali. Ia mengontak Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, teman kuliah di ITB, untuk membuka rute penerbangan ke Sidney – Denpasar.
“Kami sudah mendapat konfirmasi, Garuda Indonesia akan mulai melayani rute penerbangan Sidney – Denpasar mulai 4 Maret 2022,” ungkap Koster. Belum jelas apakah akan ada penerbangan setiap hari dari Sidney Australia, ke Bali.
Selain itu, tambah Gubernur Bali, penerbangan Jetstar Asia Airways juga akan mulai melayani penerbangan rute Singapore – Denpasar mulai 16 Maret 2022.
Karantina
Pemerintah pun makin mendorong agar pariwisata Bali pulih dan bangkit. Berbagai kebijakan soal karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri dilonggarkan. Apalagi maskapai internasional sudah mulai mau layani rute penerbangan ke Denpasar,
Kebijakan karantina ini masih membuat enggan para turis asing berlibur ke Bali. Hal itu disebabkan karena mereka masih menilai kebijakan waktu dan biaya karantina di Indonesia masih terlalu lama dan mahal, yakni antara 7-10 hari . Oleh karena itu, pemerintah mulai melonggarkan.
Pertama, bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang datang ke Bali wajib karantina di hotel, namun boleh keluar kamar, menikmati fasilitas hotel seperti kolam renang, taman, tempat gym, restaruran dan fasilitas lainnya, tapi dilarang keluar hotel selama karantina.
Kedua, pemerintah melonggarkan waktu karantina. Bagi PPLN yang sudah divaksin COVID-19 dosis kedua, dan vaksin booster maka karantina hanya tiga hari. Bagi turis asing yang sudah divaksin dosis kedua maka karantinanya lima hari. Dan bagi turis asing yang baru divaksin dosis pertama maka karantinanya selama tujuh hari.
“Kelonggaran waktu karantina akan mulai berlaku pada 1 Maret 2022,” kata Menko Luhut dalam Evaluasi PPKM secara Virtual, Senin (14/2).
Sekali lagi Gubernur Bali I Wayan Koster terus berjuang. Ia berbicara kepada media massa sedang memperjuangkan agar awal Maret 2022 bagi pelaku perjalanan luar negeri yang dating ke Bali itu bebas karantina, kecuali dites di Bandara atau hotel hasilnya positif.
Kebijakan itu harus didukung oleh para pelaku usaha perhotelan di Bali dengan memberikan biaya karantina di hotel yang murah, bukan sebaliknya. Idealnya biaya menginap di hotel saat karantina itu lebih murah dibandingkan biaya menginap setelah karantina. Sehingga PPLN atau para turis asing lebih tertarik datang dan berlibur ke Bali.
Pemprov Bali akhirnya mengizinkan diadakannya pawai Ogoh-Ogoh. Perayaan yang menjadi daya tarik pariwisata di Bali. Banyak turis asing menantikan acara ini, satu hari sebelum Hari Raya Nyepi yang jatuh pada 3 Maret 2022.
Pemda Bali awalnya memberikan izin perayaan Ogoh-Ogoh, namun kemudian dibatalkan alias dilarang. Majelis desa adat juga mengeluarkan kebijakan melarang pawai mengusung Ogoh-Ogoh. Namun, Gubernur Bali Wayan Koster dan majelis desa adat mengijinkan perayaan arak-arakan membawa Ogoh-Ogoh.
Artinya, angin segar bagi pariwisata Bali mulai bertiup memberikan harapan untuk pulih dan bangkit setelah mengalami kelesuan selama pandemi COVID-19, selama hampir dua tahun ini.
Apabila menelusuri kawasan wisata pantai Kuta dan Legian, Nusa Dua, Ubud, Seminyak dan Tanjung Benoa, yang menjadi destinasi wisata di Bali masih tampak sepi. Pertokoan yang menjual produk suvenir Sebagian besar masih tutup.
Pandemi COVID-19 telah memberi pukulan cukup parah bagi provinsi itu. Gubernur Bali mengungkapkan sekitar 75 ribu lebih karyawan sudah dirumahkan dan di-PHK akibat terpukulnya sektor pariwisata.
Pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2020 menempati yang terburuk, minus Sembilan, di antara propinsi lainnya di Indonesia.
Semoga pariwisata dan ekonomi Bali bisa cepat pulih dan bangkit setelah Garuda Indonesia dan maskapai penerbangan asing mulai melayani penerbangan langsung ke Denpasar, Bali.