Denpasar (ANTARA) - Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Bali mendukung penerapan sistem e-learning Learning Management System di SMPN 1 Blahbatuh, Gianyar, selama proses pembelajaran daring tersebut.
"Tentu kami mendorong agar setiap sekolah seluruh satuan pendidikan membuat berbagai terobosan untuk mengupayakan dan terus ada perubahan-perubahan dalam menyesuaikan kondisi keterbatasan, memprihatinkan serta kebutuhan siswa saat ini," kata Komisioner KPPAD Bali Bidang Pendidikan dan Kebudayaan I Kadek Ariasa saat dikonfirmasi di Denpasar, Bali, Senin.
Ia mengatakan bahwa di saat kondisi yang memprihatinkan bagi kualitas pendidikan saat ini, di SMPN 1 Blahbatuh mulai menerapkan sistem e-learning yang memudahkan pembelajaran jarak jauh.
Selain itu, dengan "Learning Management System (LMS)" ini juga efektif bagi proses pembelajaran secara online dan juga untuk perlindungan anak.
Baca juga: KPPAD Bali: Pembelajaran daring pengaruhi kualitas siswa
Dijelaskannya bahwa LMS merupakan sistem untuk manajemen pembelajaran, pengelolaan pembelajaran yang terintegrasi dalam satu sistem dan hanya bisa diakses oleh Kepala Sekolah, Guru, dan siswa, bahkan oleh pengawas dan dinas apabila diperlukan.
Metode dengan LMS ini juga sudah biasa digunakan di beberapa perguruan tinggi, serta gratis dikembangkan oleh komunitas pendidikan seluruh dunia.
"Kalau zoom atau google meet itu di aplikasi vicon, hanya mengubah dari bertemu langsung ke online. Bukan konsep penyampaian materi dan variasi pembelajaran (blended learning/hybrid learning). Jadi sistem ini mendukung Penilaian Akhir Semester (PAS), Penilaian Akhir Tahun (PAT) dan Ujian Sekolah (US) sampai ke Assesment Nasional," katanya.
Pihaknya menekankan akan terus memberikan dukungan penuh atas berbagai terobosan-terobosan yang terus dilakukan oleh sekolah-sekolah di semua jenjang satuan pendidikan dr SD, SMP, SMA/SMK dalam upaya untuk memberikan pelayanan dan pemenuhan hak anak di bidang pendidikan di masa belajar daring ini dengan kondisi memprihatinkan.