Jakarta (Antara Bali) - Kemkominfo akan meminta klarifikasi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) terkait hilangnya Satelit Telkom-3 yang tidak mencapai orbit saat peluncuran di Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan, pada Senin (6/8) malam.
"Kami belum mendapatkan laporan dari Telkom tentang hal itu. Tetapi kami juga tetap memantau informasi terbaru dari Telkom," kata Dirjen Sumberdaya Perangkat dan Pos Informatika Muhammad Budi Setiawan, di Jakarta, Selasa.
Menurut Budi Setiawan, pihaknya juga sudah meminta Direktur Penataan Sumber Daya Kemkominfo untuk menanyakan langsung kepada Telkom terkait peristiwa tersebut.
"Terus terang, beberapa bulan lalu sesungguhnya Telkom pernah mengundang Menkominfo Tifatul Sembiring untuk turut menyaksikan peluncuran satelit Telkom-3 tersebut, namun diundur karena alasan teknis di negara tempat peluncuran," ujar Budi.
Sementara itu, Head Of Corporate Communication and Affair (HCCA) Telkom, Slamet Riyadi megakui terjadi kegagalan pada satelit Telkom-3 karena tidak berfungsinya roket Briz-M dengan secara sempurna.
Meski begitu, Slamet belum bersedia memberikan keterangan lebih lanjut karena masih harus menunggu konfirmasi resmi dari pihak ISS-Reshetnev sebagai pihak yang membangun satelit Telkom-3.
Sebelumnya dalam situs NASAspaceflight.com disebutkan, satelit telkom-3 yang diluncurkan menggunakan roket Proton-M bersama dengan satelit Ekspress-MD2 hilang beberapa jam sebelum mencapai orbit tujuan akibat gagal dalam tahapan Briz-M.
Kedua satelit hilang dalam tahapan atau pelepasan tanki bahan bakar diikuti relokasi instrument pengarahan dari komando pusat dalam rangka menghindari goncangan ketika tangki tambahan propellant dilepas.
Sementara itu Badan Antariksa Federal Rusia, Roscosmos mengumumkan bahwa roket pembawa dengan pendorong Briz-M yang diluncurkan gagal menempatkan dua satelit telekomunikasi di orbit transisi.
"Briz-M dan kedua satelit tidak terdeteksi di orbit transisi," demikian pernyataan resmi Roscosmos seperti dikutip kantor berita RIA Novosti.(*/T007)