930 personel TNI-Polri-BNPB amankan "bubble" IBF 2021 di Bali

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, Sonny Harry B. Harmadi (kiri) dan Ketua Satgas Prokes IBF 2021 Sudarto Adinegoro (kanan) saat memberikan penjelasan pengamanan pranata gelembung di Indonesia Badminton Festival di Nusa Dua, Bali, Sabtu (13/11/2021). ANTARA/Roy Rosa Bachtiar

Nusa Dua (ANTARA) - Sebanyak 930 personel gabungan dari komponen TNI, Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dikerahkan untuk menjaga keamanan dan penegakan protokol kesehatan dalam pranata "bubble" atau gelembung pada Indonesia Badminton Festival (IBF) 2021 di Nusa Dua, Bali.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, Sonny Harry B. Harmadi di Nusa Dua, Bali, Sabtu, mengatakan seluruh personel pengamanan ini dibagi ke dalam tiga lapis yang tersebar di area utama gelembung dan sekitarnya.

"Untuk ring satu di area hotel dan arena ada 30 orang, terdiri lima orang dari BNPB dan sisanya dari unsur keamanan hotel. Sementara di ring dua dan tiga ada 900 orang gabungan Polda Bali dan Kodam Udayana untuk pengamanan," kata Sonny dalam konferensi pers.

Baca juga: 256 pebulu tangkis dunia ramaikan IBF 2021 di Bali

Sonny menjelaskan, pada ring dua dan tiga diberlakukan pengawasan untuk memastikan tidak ada peserta baik dari atlet, pelatih, ofisial, hingga tim teknis pendukung yang keluar dari area.

Area pengawasan ring dua dan tiga berada mulai dari bandar udara hingga rute perjalanan menuju hotel penginapan, Sonny menyebutkan.

Selain melakukan pengawasan ketat, Satgas COVID juga sudah membuat prosedur khusus pada pranata gelembung yang baru pertama kali dilaksanakan dalam turnamen internasional di Indonesia ini.

Salah satunya juga dengan menerapkan uji PCR sebanyak enam kali bagi seluruh peserta yang terlibat dalam pelaksanaan IBF 2021.

Masing-masing uji PCR dilakukan saat tiba di Indonesia, dalam masa isolasi, sebelum kepulangan, dan tiga pengujian lainnya akan dilakukan jelang pelaksanaan Indonesia Masters, Indonesia Open dan BWF World Tour Finals.

"Ini ajang kompetisi olahraga pertama dan terbesar, dan karena masih pandemi maka harus disusun prosedur standar protokol kesehatan untuk acara ini. Kami susun aturannya secara rinci dan ketat, karena acara ini melibatkan 250 lebih atlet dari 26 negara," pungkas Sonny.