"Kedisiplinan kita semua itu yang penting, apakah ekonomi atau kesehatan tapi keduanya harus berjalan seimbang, kalau kita ngejar ekonomi tapi kalau enggak sehat, RS akan penuh dan gimana kedisiplinan kita dan jangan dianggap remeh, karena kita tidak tahu COVID itu ada di mana saja," katanya di Denpasar, Bali, Jumat.
Ia mengatakan ketika semuanya taat dan disiplin mengikuti aturan, juga menjalankan prokes, gelombang ketiga COVID-19 dapat diantisipasi, sehingga disiplin ini perlu ditingkatkan terus, mengingat situasi Bali sudah berada di level 1, dan pariwisata sudah dibuka.
Baca juga: Kemenkes: tegakkan lagi sanksi bagi pelanggar prokes
"Ikuti aturan pemerintah, disiplin menjalani prokes. Apalagi sebentar lagi Natal tahun baru, kalau tidak penting sekali jangan bepergian, kurangi kerumunan, ke rumah saudara atau liburan tahun baru. Tapi pengalaman sebelumnya, hari raya menimbulkan kerumunan, angka COVID meningkat. Semoga tahun ini tidak terjadi peningkatan kalau kita semua disiplin," katanya.
Dikatakannya, meski situasi saat ini menunjukkan penurunan, tempat-tempat isoter mulai kosong, tenaga kesehatan tetap disiagakan 24 jam. Hal tersebut bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan-lonjakan kasus selama waktu libur tersebut.
Berdasarkan Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, terhitung hingga Kamis (11/11) ada empat orang terkonfirmasi COVID-19, sembuh 17 orang dan tidak ada tercatat angka meninggal karena COVID-19.