Denpasar (ANTARA) - Bupati Karangasem I Gede Dana didampingi Sekda Sedana Merta dan Kepala OPD terkait blusukan ke sejumlah pasar daerah, di antaranya Pasar Karangsokong Subagan, Pasar Barat dan Timur Amlapura, guna memastikan harga kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Galungan.
Dari hasil pantauan Bupati Gede Dana, Sabtu, pada H-4 jelang Hari Raya Galungan ini, harga kebutuhan pokok di pasar memang mengalami kenaikan. Namun, kenaikan harga itu masih dalam batas kewajaran.
Dalam kesempatan itu, dia juga meminta kepada para pedagang agar tidak mengambil keuntungan terlalu besar untuk menjaga kestabilan harga pasar.
“Dari sidak hari ini, semua masih normal-normal saja. Harga masih stabil, khsusunya untuk harga kebutuhan-kebutuhan pokok juga masih aman," kata Bupati Gede Dana dalam sesi wawancara bersama Tim Prokopim di Pasar Timur Amlapura.
Baca juga: Bupati-Wakil Bupati Karangasem langsung turun ke masyarakat korban gempa
Namun, kata Bupati Dana, untuk daging babi, buah-buahan dan keperluan sarana persembahyangan keseluruhannya juga diakui memang mengalami kenaikan yang signifikan. Sebelum hari raya, untuk daging babi harga pokoknya hanya Rp 65 Ribu/kg kini bisa naik hingga Rp 85 Ribu/kg.
“Kita akan coba stabilkan harganya dengan mendatangi tukang potong hewan babi, sehingga harga bisa diturunkan. Tapi pada umumnya , Galungan harga daging babi memang naik dan kenaikan hari ini masih wajar,” ujar Bupati Gede Dana sembari mengimbau masyarakat agar berbelanja seperlunya serta berusaha menggunakan produk buah dan jajan lokal untuk mendukung peningkatkan kesejahteraan petani lokal.
Selain meninjau harga kebutuhan pokok, Bupati Gede Dana bersama rombongan juga memastikan ketersediaan bahan pangan. Stok kebutuhan pokok penting seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat menjelang Galungan. Termasuk mengecak tata kelola pasar dan parkir.
“Tata kelola pasar kami perhatikan sudah semakin baik. Pedagang termasuk parkir, sudah rapi. Kalau plastik jatuh saat berjualan, itu juga sudah biasa. Yang terpenting kebersihan usai berjualan tetap dijaga dan jangan abaikan prokes, agar pembeli atau pengunjung pasar merasa nyaman. Jangan sampai, karena terlena dengan hiforia hari raya, kasus COVID-19 malah meningkat,” ujar Bupati Gede Dana yang terkenal sederhana ini.
Baca juga: Salak Sibetan-Karangasem peroleh sertifikat indikasi geografis
Dalam kesempatan tersebut, kesederhanaan Bupati Gede Dana pun dirasakan para pedagang. Utamanya pedagang jajan, serombotan dan pekakas arit yang jualannya sempat dibeli oleh orang nomor satu di Karangasem ini.
“Saya senang Pak Bupati mau turun langsung memantau pasar, apalagi sampai membeli dagangan saya. Semoga Pak Bupati selalu diberi kesehatan dalam menjalankan tugasnya,” ucap Komang Oka , pedagang Pekakas di Pasar Timur Amlapura.
Paruman Sulinggih
Sementara itu, sebanyak 286 Ida Sulinggih mendapat Punia sebesar Rp1.500.000 dari Pemerintah Kabupaten Karangasem.
Punia diserahkan langsung Bupati Gede Dana secara simbolis kepada 20 Sulinggih se Kabupaten Karangasem melalui acara Paruman Sulinggih Pemkab Karangasem tahun 2021 di Wantilan Kantor Bupati Karangasem, 5 Nopember 2021.
Punia ini telah sesuai dengan SK Bupati Karangasm no 294/HK/2021.
“Ini adalah simbol rasa saling memiliki dan perhatian pemerintah daerah kepada Ida Sulinggih sareng sami. Semoga berkenan untuk diterima,” ucap Bupati.
Dalam kesempatan itu, Bupati Gede Dana menyampaikan perjuangannya membangun Karangasem.
Dirinya tidak ingin hanya membangun fisik saja, namun juga membangun di berbagai bidang Agama dan mental spiritual masyarakat agar nemu kerahayuan jagat.
Ia juga mengingatkan, Pemerintah juga telah berjuang mengusahakan langkag sekala niskala agar masyarakat tetap sehta dan terhindar dari badai Pandemi Covid-19.
Peran para Sulinggih juga dianggap penting dalam menyosialisasikan Prokes kepada masyarakat utamanya saat menggelar berbagai bentuk upacara yadnya.
“Saya harap dan mohonkan agar Ida Sulinggih tidak bosan dan lelah dalam menuntun umat agar tidak bingung mencari kebenaran isi isi satra Agama yang sesuai dengan kehidupan kita saat ini,” imbuhnya.
Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Karangasem, I Wayan Witrawan mengatakan tujuan digelarnya Paruman Sulinggih tahun ini adalah memfasilitasi keinginan para Sulinggih dalam pelaksanaan Upacara Agama Pamilayu Bhumi dan Nangluk Merana saat ditimpa bencana Pandemi COVID-19.
Menindaklanjuti hasil kesepakatan tentang Yadnya Pamilayu Bhumi dan Nangluk Merana yang dilaksanakan oleh peserta rapat yang akan disampaikan kepada semua umat, kemudian bisa dijadikan pedoman oleh umat saat melaksanakan karya/yadnya. Serta meningkatkan pelaksanaan inti sari sastra, Agama dan Sradha Bhakti yang menjadi sarana menuju kerahayuan Alam Semesta. (*)