Denpasar (ANTARA) - Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa meninjau pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di Sekolah Menengah Pertama di daerah itu, Senin. Kegiatan itu sekaligus meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di sekolah tersebut.
Arya Wibawa mengatakan program ANBK SMP di Kota Denpasar menjadi wahana pengembangan kompetensi dan karakter, baik siswa maupun tenaga pendidik, guna mendukung peningkatan mutu pendidikan.
Pada peninjauan ke SMP setempat, ia didampingi Ketua Komisi II DPRD Kota Denpasar Eko Supriadi dan Pelaksana Tugas Kadisdikpora Kota Denpasar IGN Eddy Mulya, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Denpasar I Dewa Gede Rai.
"Kami berharap melalui ANBK SMP di Kota Denpasar mampu menjadi wahana pengembangan kompetensi dan karakter guna meningkatkan mutu pendidikan di Kota Denpasar," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Denpasar siap terapkan PTM Terbatas
Sejak 1 Oktober, Pemkot Denpasar memulai PTM terbatas. Penerapan protokol kesehatan menjadi prioritas utama selain proses pendidikan.
Ia mengingatkan bahwa tidak hanya siswa dan orang siswa yang menaati protokol kesehatan, tetapi pihak penyelenggara pendidikan juga wajib mengikuti standar prosedur dari pemerintah.
"Kami ingin memaksimalkan pengendalian pandemi dengan pemenuhan hak pendidikan kepada masyarakat Kota Denpasar, dan kami tidak memaksa penggunaan seragam sekolah, dan kami mengapresiasi pengertian seluruh penyelenggara pendidikan terkait situasi ini," ujarnya
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga Kota Denpasar IGN Eddy Mulya didampingi Kabid Pengembangan Pembinaan SMP, Anak Agung Gde Wiratama, mengatakan ANBK merupakan program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah.
Dia mengatakan mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar siswa yang mendasar, seperti halnya literasi, numerasi, dan karakter serta kualitas proses belajar mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.
"Informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar yang dilaksanakan kepada sekolah melalui pelaksanaan tes berbasis komputer kepada siswa kelas VIII, guru dan kepala sekolah," ucapnya.
Baca juga: IGTKI Denpasar adakan bimtek penguatan kapasitas Bunda PAUD
Eddy Mulya mengatakan ANBK untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan harapan mampu menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajar mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar siswa.
"ANBK menghasilkan informasi untuk memantau perkembangan mutu dari waktu ke waktu, dan kesenjangan antarbagian di dalam sistem pendidikan. Asesmen nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah satuan pendidikan yang diharapkan dapat mendorong satuan pendidikan dan Dinas Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran," katanya.
Pelaksanaan ANBK SMP di Kota Denpasar mulai 4-7 Oktober dengan menyasar 80 SMP. Jumlah tersebut terdiri atas sekolah mandiri sebanyak 11 sekolah, sekolah menumpang enam sekolah, dan sebanyak 63 sekolah dengan status mandiri dan ditumpangi.