Melbourne (ANTARA) - Negara Bagian Victoria di Australia telah mencatat 779 infeksi baru COVID-19 dan dua kematian, sedikit berkurang dari rekor tertinggi pada hari sebelumnya.
Catatan itu dikeluarkan ketika Perdana Menteri Australia Scott Morrison mendesak para pemimpin negara bagian untuk siap membuka kembali aktivitas masyarakat begitu target vaksinasi tercapai.
Peningkatan harian itu masih tertinggi kedua di Victoria, setelah puncaknya sejauh ini mencapai 847 kasus seperti yang tercatat pada Sabtu (25/9) -- ketika para pejabat berjuang untuk menahan wabah varian Delta yang telah mengakar sejak Juni.
Dua negara bagian terpadat di Australia, Victoria dan New South Wales, telah berjuang keras untuk menahan jenis virus corona yang sangat menular itu sambil berusaha meningkatkan vaksinasi hingga mencakup 80 persen dari populasi.
Persentase tersebut merupakan ambang batas yang akan memungkinkan para pejabat untuk melonggarkan tindakan penguncian yang ketat.
Tiga perempat penduduk Australia telah mendapatkan dosis pertama vaksin, sementara hanya setengahnya yang mendapatkan kedua dosis tersebut.
PM Morrison mengatakan dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada Minggu bahwa ia mengharapkan negara-negara bagian untuk membuka perbatasan dan melonggarkan pembatasan begitu ambang batas vaksinasi 80 persen terpenuhi.
"Kita masing-masing memiliki tanggung jawab pribadi untuk menjaga kesehatan kita sendiri. Jadi, penting bagi kita untuk terus maju," katanya kepada program Sunrise Channel 7.
"Tiba saatnya kita harus bergerak maju dan melanjutkannya," katanya ketika berbicara dari Washington, Amerika Serikat. Di kota itu, para pejabat Australia telah bertemu dengan mitra-mitra mereka dari AS, Jepang, dan India.
Morrison mengatakan pesannya kepada warga Australia adalah "apa yang saya ingin mereka miliki saat Natal adalah kehidupan mereka kembali normal. Itulah pemberian pemerintah. Itulah hadiah yang saya ingin kita berikan kepada mereka."
Sumber: Reuters