Tabanan (ANTARA) - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan mendukung Pemkab Tabanan untuk mengembangkan sektor pertanian melalui pemberian pelatihan-pelatihan teknis dan keahlian dalam mengolah produk bagi para penyuluh pertanian dan petani.
"Kami fokus mengembangkan sektor pertanian hilir melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan menambah pengetahuan dan keahlian bagi para penyuluh pertanian dan petani itu sendiri," kata Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya di Tabanan, Kamis.
Baca juga: Pemkab Tabanan bantu petani saat pandemi COVID-19
Saat menerima Kepala BPPSDMP Kementan RI Dedy Nursyamsi, Bupati menjelaskan Pemkab Tabanan sangat serius mewujudkan program ini hingga secara intens melakukan diskusi dengan berbagai pihak di bidang pertanian dan industri guna mewujudkan program tersebut.
Menurut Bupati Sanjaya, Tabanan merupakan daerah agraris yang mayoritas masyarakat bergerak di sektor pertanian, yang menghasilkan produk pertanian yang berkualitas seperti beras, cokelat, manggis, durian, dan kopi.
"Sepatutnya pertanian di Kabupaten Tabanan ditingkatkan, sehingga ke depannya Tabanan bukan hanya mampu membuat bahan baku yang berkualitas tetapi juga mampu memasok produk-produk olahan pertanian yang berkualitas, bahkan sampai menembus pasar Internasional," katanya.
Baca juga: Bupati Tabanan lakukan panen raya perdana Porang
Untuk mewujudkan hal tersebut, Kepala BPPSDMP Kementan RI Dedy Nursyamsi mengatakan, dengan lahan pertanian yang subur, banyak produk di sektor pertanian Kabupaten Tabanan dapat dikembangkan dan diyakini akan mampu bersaing di kancah internasional.
Tetapi hal itu harus diwujudkan dengan melakukan berbagai inovasi, yang salah satunya adalah membuat produk-produk olahan yang variatif dan berkualitas.
“Kabupaten Tabanan memiliki berbagai macam varian bahan baku, seperti beras, cokelat, manggis, durian, kopi dan lainnya. Itu kalau diolah dan dikemas, harganya akan bertambah hingga 20 kali lipat. Kenapa bisa begitu, karena itulah pentingnya hilirisasi (membangun sektor pertanian hilir) dan hilirisasi ini tidak mungkin dilakukan oleh petani itu sendiri. Mereka ini harus berkelompok dan didorong oleh Pemerintah Kabupaten, oleh Bupati itu sendiri dan jajarannya,” ujar Dedi Nursyamsi.
Baca juga: Kementan serahkan bantuan sarana produksi perkebunan di Bali
Pihaknya juga diperintahkan agar mempercepat hilirisasi karena keuntungan terbesar pertanian adalah di sektor hilir. Tabanan telah memiliki produk kualitas ekspor seperti cokelat, beras, buah manggis dan bahkan durian juga sampai Jawa hingga Kalimantan.
"Petani di Bali, khususnya di Tabanan sudah cukup ahli dalam mengolah produk melalui kelompok tani, dan sudah banyak yang menerapkan pemupukan organik, tinggal proses hilirisasi itu ditingkatkan, bahkan dipercepat," katanya.
Pihaknya sudah sepakat dengan Bupati untuk sama-sama menggenjot kapasitas SDM-nya, genjot kapasitas petaninya, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), dan lainnya secara berkelanjutan.