Bupati Badung terima penghargaan BNN

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Petrus Reinhard Golose (tengah) menyerahkan penghargaan kepada Bupati Giri Prasta (kanan) disaksikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati (kiri). ANTARA/HO-Pemkab Badung

Badung (ANTARA) - Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menerima penghargaan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) atas peran aktif dalam upaya program P4GN dari Badan Narkotika Nasional (BNN).

"Kami selalu mengimplementasikan kebijakan dari BNN Pusat seperti Kepala BNN Komjen Petrus Reinhard Golose yang mengatakan ‘War On Drug’ bagaimana Indonesia bisa Bersinar atau Bersih dari Narkoba," ujar Bupati Giri Prasta dalam keterangan yang diterima di Mangupura, Bali, Sabtu.

Ia mengatakan, sebagai salah satu wujud komitmen penanggulangan penyalahgunaan narkotika, Pemkab Badung akan menyediakan tempat yang layak untuk rehabilitasi para penyalahguna narkotika.

Baca juga: Pemkab Badung dukung BNN wujudkan kawasan bebas narkoba

"BNN ini tidak ada istilah menangkap para pecandu narkoba tetapi memberi edukasi kepada korban. Demi mendukung Badan Narkotika Nasional ini kami di Badung akan secepatnya menyiapkan gedung rehabilitasi yang layak," katanya.

Bupati Giri Prasta juga mengapresiasi kerja sama yang dijalin BNN RI dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam menanggulangi dan mencegah penyalahgunaan serta peredaran narkotika khususnya di kalangan perempuan dan anak sebagai upaya akselerasi program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba.

Menurut Bupati Giri Prasta, kerja sama itu akan bisa memberikan edukasi bagi penyalahguna narkotika termasuk masyarakat yang ada di Bali.

"Karena apabila kita terkena narkotika ataupun zat adiktif lainnya ini maka yang terganggu itu adalah fisik, mental dan emosional," ungkapnya.

Baca juga: BNN RI: Peredaran narkotika di Bali memprihatinkan

Kepala BNN Pusat Komjen Petrus Reinhard Golose menjelaskan, tingkat penyalahgunaan atau keterlibatan baik sebagai kurir maupun penyalahguna narkotika oleh anak di bawah usia 15 tahun dan juga yang usia 15-19 tahun termasuk tinggi di tingkat nasional maupun provinsi Bali.

"Kami harus mengurangi dan mengeliminir benar-benar Bali untuk program “Bersih Narkoba”, ini yang kita akan lakukan bersama- sama," ujarnya.