Badung (ANTARA) - Kapolres Badung Bali AKBP Leo Dedy Defretes mengatakan bahwa pihaknya beserta satuan tugas (Satgas) gabungan sedang mengupayakan dan mengoordinasikan pelaksanaan isolasi terpusat (isoter) dengan berbasis kecamatan.
"Untuk isoter berbasis kecamatan sedang dicari tempat-tempatnya yang lingkungannya mendukung, jadi kami koordinasikan untuk menambah lokasi-lokasi isoter berbasis kecamatan," kata Kapolres Badung Bali AKBP Leo Dedy Defretes dalam jumpa pers di Polres Badung, Bali, Senin.
Selain upaya isolasi berbasis kecamatan tetapi pelaksanaan isoter di beberapa lokasi juga tetap dilaksanakan, karena Isolasi terpusat itu memang bertujuan untuk menekan penyebaran COVID-19. Apalagi, COVID-19 varian Delta memiliki daya penyebaran yang sangat cepat. Isoter juga dapat menjaga keluarga dan orang terdekat dari terpapar oleh yang terkonfirmasi positif.
"Ada pasien yang enggan untuk dirawat di tempat Isoter. Kebanyakan yang tidak mau karena belum paham. Setelah diberi penjelasan semuanya mau dan mulai kemarin, orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 langsung dibawa ke tempat Isoter," katanya.
Baca juga: Pemkab Badung tambah tempat isolasi terpusat
Proses perpindahan dari isoman dan isoter dilaksanakan bekerja sama dengan jajaran TNI-Polri bersama instansi terkait lainnya melakukan pendekatan. "Ada beberapa dari warga yang ditemui ada yang tak mau jauh dari rumah, padahal Isoter itu juga berarti melindungi orang lain dari kita yang mungkin terpapar," katanya.
Selama dua hari pelaksanaan perpindahan dari isoman ke isoter ini, kurang lebih sudah 200 orang pasien dibawa ke lokasi isoter yang sudah disediakan. Adapun jumlah tracer dari anggota kepolisian di wilayah hukum Badung berjumlah 150 orang.
Sementara itu, untuk jumlah kasus tertinggi sebaran positif COVID-19 terjadi di Kecamatan Mengwi. "Kami menargetkan secepatnya para Isoman ini dipindahkan. Sampai saat ini kami tak ada kendala dan terus dilakukan pendekatan," katanya.
Secara keseluruhan di wilayah Badung untuk jumlah tempat tidur yang tersedia mencapai 944 tempat tidur saat ini. Dengan rincian, di Hotel Bakung Beach sebanyak 150 tempat tidur, Wisma Bima I 46 tempat tidur dan Wisma Bima II 55 tempat tidur. Lalu di Hotel Made Bali 200 tempat tidur, Hotel Bakung Sari 130 tempat tidur.
"Data terbaru di Kantor Diklat Agama disediakan 35 tempat tidur. Hotel Fashion Legian 200 tempat tidur. Rusunawa Udayana 128 tempat tidur, jadi totalnya ada 944 tempat tidur," katanya.