Denpasar (ANTARA) - Korem 163/Wira Satya siap memberikan fasilitas dan dukungan terkait upaya dari pemerintah daerah dalam mengarahkan masyarakat yang isolasi mandiri untuk dialihkan ke isolasi terpusat yang telah disediakan.
"Dari kami mendorong pemerintah karena memang jumlah yang isoman ini cukup tinggi. Hanya karena jenis omicron lebih ringan daripada delta dan kemudian tidak boleh abai, sehingga isoman masih berlaku dan terus mengupayakan isoter," kata Komandan Korem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf saat dikonfirmasi di Denpasar, Bali, Senin.
Ia mengatakan saat ini masih mengupayakan fasilitas dari pemerintah daerah selain dari rumah sakit dan puskesmas. Namun, apabila terjadi lonjakan seperti kasus sebelumnya, dari TNI juga mempersiapkan mess dan beberapa lokasi yang bisa dipergunakan untuk isoter.
Hingga saat ini pemerintah daerah khususnya wilayah Bali, kata dia sudah mulai memanfaatkan wisma, balai diklat, dan hotel sebagai tempat isolasi terpusat.
"Jadi di setiap tempat karantina tidak terlepas dari pengawasan, dan juga disediakan kegiatan-kegiatan yang masih dalam pemantauan sehingga kecil kemungkinan bisa kabur. Intinya kami membantu pemerintah daerah untuk mengurangi atau mengendalikan dampak dari COVID-19," katanya.
Baca juga: Korem 163/Wira Satya tuntaskan 2.500 dosis booster di Bali
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Bali dan pemkab/pemkot bersama Kodam IX/Udayana-Polda Bali dan jajarannya bekerjasama untuk melakukan pemindahan pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) ke tempat isolasi terpusat.
Berdasarkan data Satgas Penanganan
COVID-19 terhitung hingga Minggu (13/2) sebanyak 1.188 pasien positif COVID-19 atau sebesar 6,02 persen dari total kasus terkonfirmasi positif dirawat di sejumlah rumah sakit (RS) rujukan.
Jumlah kasus aktif hingga Minggu (13/2) sebanyak 19.743 orang, dengan rincian 17.629 (89,29 persen) menjalani isolasi mandiri, sebanyak 926 orang (4,69 persen) dirawat di tempat isolasi terpusat serta di sebanyak 1.188 orang atau 6,02 persen diisolasi di rumah sakit rujukan.
Sementara itu, secara keseluruhan ada 30 tempat isolasi terpusat dengan kapasitasnya ada 1.946 tempat tidur, terisi 926 tempat tidur atau 47, 58 persen dan tersisa 1.020 tempat tidur atau 52,42 persen.