Denpasar (ANTARA) - Korem 163/Wira Satya beserta jajaran kodim menuntaskan 2.500 dosis vaksinasi booster bagi masyarakat umum yang di wilayah Bali.
"Terhitung hingga pelaksanaan di minggu ini ada 2.500 yang ikut vaksin semuanya tersebar di setiap jajaran kodim dan korem. Di Korem sendiri menyediakan 1.000 dosis bagi masyarakat yang sudah memenuhi syarat booster," kata Komandan Korem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf saat dikonfirmasi di Denpasar, Bali, Sabtu.
Ia mengatakan untuk target vaksinasi booster menyesuaikan dengan jangka waktu masyarakat yang vaksin. Dari vaksinasi kedua terhitung enam bulan untuk bisa divaksin booster.
Baca juga: BI Bali sinergi dengan perbankan-Korem percepat vaksinasi penguat
Selama vaksinasi, tersedia untuk vaksinasi booster jenis Astrazeneca dan juga Moderna.
Untuk mendukung program pemerintah melalui vaksinasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi Bali, pihaknya menekankan kepada masyarakat dengan adanya vaksinasi ini dapat memberikan pembentukan antibodi yang baik sehingga lebih cepat sembuh bila dibandingkan dengan yang sama sekali tidak vaksin.
"Jadi harus dibalik cara berfikir nya, divaksin tidak menjamin tidak kena, tapi dengan divaksin mereka lebih cepat sembuh dibandingkan tidak divaksin, bisa lebih berat bahkan bisa kehilangan nyawa. Dengan divaksin mereka bisa menyiapkan imun tubuhnya untuk lebih siap, melawan virus kalau enggak divaksin, ya bahaya," jelasnya.
Baca juga: Korem Wirasatya salurkan 1.000 dosis "booster" bagi masyarakat
Dikatakannya, dengan vaksinasi, virus memang tidak bisa dihindari tapi bila terkena virus itu untuk yang sudah vaksin akan lebih cepat sembuh dan gejalanya ringan daripada dengan yang tidak divaksin.
Selama tiga kali pelaksanaan vaksinasi booster, Danrem mengatakan belum ada yang mengalami efek vaksin booster secara signifikan.
"Kalau KIPI tergantung daya tahan tubuh masing-masing, ada yang enggak merasa sama sekali, ada yang dua sampai tiga hari (masih sakit) dan setelah itu kan sudah tidak ada masalah," katanya.