Denpasar (ANTARA) - Wali Kota Denpasar, Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama wakilnya, Kadek Agus Arya Wibawa, melakukan peninjauan lokasi isolasi mandiri (isoman) terpusat bagi masyarakat yang terpapar COVID-19.
"Kami harus memastikan bagi masyarakat yang melakukan isoman terpusat mendapatkan pelayanan sesuai dengan prosedur dan pola yang sesuai dengan arahan pemerintah. Tempat isoman kami pusatkan di hotel," kata Wali Kota Jaya Negara di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan kasus COVID-19 di Kota Denpasar mengalami peningkatan sejak tiga pekan terakhir. Penyebaran virus corona ini membuat penularan menjadi lebih cepat.
Guna mengantisipasi klaster keluarga yang berkelanjutan, Pemerintah Kota Denpasar merancang penerapan isolasi mandiri terpusat.
"Dengan disediakannya isolasi mandiri secara terpusat, maka warga yang terpapar akan mempersempit dan memutus peluang penyebaran pada klaster keluarga, sehingga tidak ada lagi isoman di rumahnya," ujarnya.
Baca juga: Luhut minta pasien diisolasi terpusat guna tekan kematian
Wali Kota Jaya Negara mengatakan peninjauan ini untuk memastikan pola yang diterapkan dapat dilaksanakan secara optimal, termasuk fasilitas penunjang di lokasi isolasi mandiri terpusat berfungsi baik, sehingga upaya mendukung kesembuhan pasien saat isolasi mandiri dapat dioptimalkan.
"Kita cek fasilitas, penanganan, serta pola penanganan. Bagaimana penjemputan dan penerimaannya, sehingga penanganan optimal di lapangan," ujarnya
Jaya Negara mengajak seluruh pemangku kepentingan agar kompak, utamanya kepala desa dan lurah sebagai jajaran pemerintah paling bawah, agar terus mengintensifkan koordinasi sehingga masyarakat yang dinyatakan positif COVID-19 segera mendapat penanganan, baik isolasi mandiri atau penanganan di rumah sakir rujukan COVID-19.
"Mari kita tingkatkan koordinasi dan sinergitas, serta kekompakan kita untuk bergotong royong melayani masyarakat di masa pandemi, semoga segera bisa diatasi bersama dan COVID-19 hilang dari bumi," kata Jaya Negara.
Sementara itu, vaksinasi khusus pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) di DPRD Bali yang kini dilayani dengan aplikasi SpeedID setelah sempat "diliburkan" karena terjadi kerumunan akibat antrean peserta vaksinasi, tampak berjalan lancar dan tidak ada antrean panjang lagi.