Denpasar (Antara Bali) - Pementasan sendratari dengan lakon "Kesambut Sita" yang diambil dari epos cerita Ramayana pada Pesta Kesenian Bali ke-34 sengaja diangkat untuk mengingatkan masyarakat Bali arti penting nilai-nilai kepahlawanan.
"Kami memilih lakon ini selain untuk melestarikan kesenian sendratari (drama tari) sekaligus membawa pesan moral betapa pentingnya nilai-nilai kepahlawanan dan kebijaksanaan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," kata Ketut Kopasada, Koordinator Sekaa Gong Segara Budaya di sela pementasan sendratari tersebut, di Taman Budaya, Denpasar, Jumat.
Lakon "Kesambut Sita" atau perebutan Dewi Sinta yang diculik Raja Rahwana, ucap Kopasada, tidak hanya mementingkan semata-mata upaya perebutan dengan menghalalkan segala cara, tetapi lebih ditekankan sikap kepemimpinan Rama yang tetap bijaksana dalam mengambil tindakan.
"Betapa Hanoman yang menjadi bawahan dari Ramayana juga dengan gagah berani ingin menyelamatkan Dewi Sinta dari tangan Rahwana. Dalam kehidupan sehari-hari ini bisa dipetik nilai bahwa semangat kepahlawanan sangat penting untuk membela bangsa dan negara," ujarnya.
Nilai-nilai kebaikan itulah yang ingin diingatkan kembali pada masyarakat bahwa epos Ramayana sarat makna dan masih relevan diterapkan dalam konteks kekinian.
Pada pementasan tersebut, pemuda-pemudi dari Banjar Dinas Dangin Pangkung, Desa Kelating, Kerambitan, Kabupaten Tabanan yang membawakan tarian tersebut diiringi Sekaa Gong Segara Budaya terlihat begitu apik mementaskan lakon yang diangka. (LHS/T007)
Sendratari Ingatkan Nilai Kepahlawanan
Jumat, 29 Juni 2012 11:47 WIB