Badung, Bali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, berkomitmen untuk mencegah dan mempercepat penanganan stunting dan gizi buruk di wilayah tersebut.
"Salah satu fokus pemerintah pusat dan Kabupaten Badung saat ini adalah pencegahan stunting, agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal," ujar Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dalam keterangan Humas Badung yang diterima di Mangupura, Kamis.
Ia mengatakan, Pemkab Badung akan terus melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan stunting dan berkomitmen dengan Peraturan Presiden No. 42 tahun 2014 tentang Percepatan Penanganan Stunting dan Gizi Buruk yang ada di Indonesia.
"Ini kan sudah masuk Nawacita Bapak Presiden membangun Indonesia dari pinggiran yaitu desa. Nah kami di Kabupaten Badung sudah mengadopsi sepenuhnya hal ini dengan Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB )," katanya.
Baca juga: BKKBN: Pendataan Keluarga juga cegah stunting di Bali
Pemkab Badung juga telah membentuk Gerakan Badung Sehat pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (Garba Sari) yang dilaksanakan dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan sampai pada tingkat banjar/lingkungan.
Menurut Bupati Giri Prasta, hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi balita sejak masa dalam kandungan, yang dibarengi dengan edukasi cara olahraga ibu hamil hingga kontrol sampai melaksanakan kontrol untuk melihat perkembangan bayi melalui USG.
"Sehingga kami bisa mengetahui kesehatannya dan posisinya seperti apa dalam rahim," ungkap Giri Prasta.
Ia menjelaskan, pihaknya juga akan terus melakukan upaya peningkatan kualitas posyandu, yang sudah dilakukan sejak sejak tahun 2014 dan dimatangkan lagi pada tahun 2016 melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana Badung.
"Kami juga telah melaksanakan diskusi melalui kegiatan Rembuk Garbasari Stunting bersama dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan penyempurnaan apa yang sudah kita lakukan, yang baik dipertahankan yang jelek ditinggalkan," ujar Bupati Giri Prasta.
Baca juga: Gubernur Bali ajak BKKBN sinergi berantas "stunting"
Sementara itu, Ketua Panitia Rembuk Garbasari Cegah Stunting Kabupaten Badung Wayan Darta mengatakan, pemerintah melaksanakan kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting secara bersama-sama antara Organisasi Perangkat Daerah Penanggung jawab dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat.
"Hasil riset kesehatan dasar tahun 2018 menunjukkan ada sekitar 30,8 persen atau tujuh juta balita Indonesia yang menderita stunting. Sedangkan di Badung angkanya jauh di bawah yaitu sebesar 6,1 persen status balita pendek pada tahun 2020,” katanya.
Pemkab Badung komitmen percepat penanganan "stunting"
Kamis, 17 Juni 2021 18:50 WIB