Denpasar, Bali (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi keberadaan STMIK Primakara Denpasar yang telah banyak menciptakan aplikasi digital untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Bali, terlebih dalam kondisi pandemi COVID-19.
"Saya mengapresiasi dan baru tahu keberadaan STMIK Primakara yang hebat dan keren, serta mampu menciptakan aplikasi digital, sehingga memudahkan para UMKM dalam berbisnis, terlebih situasi pandemi saat ini," katanya pada kunjungan kerja (kunker) ke STMIK Primakara di Denpasar, Bali, Selasa.
Ia mengatakan keberadaan kampus yang mampu membangun aplikasi digital dan menciptakan wirausahawan adalah sebuah terobosan menghadapi era digitalisasi.
"Bila para UMKM tidak menerapkan digitalisasi dalam berbisnis, maka akan ketinggalan. Dan, peluang ini justru akan diambil oleh orang luar. Karena itu, para UMKM harus memanfaatkan digitalisasi dalam mengembangkan bisnis dan memasarkan produknya," ujar Menkop yang didampingi Ketua STMIK Primakara I Made Artana.
Teten mengatakan para UMKM harus menggunakan aplikasi digital, karena pola perilaku masyarakat sudah berubah dalam berbisnis maupun memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
"Sekarang perilaku masyarakat sudah berubah pola pikirnya. Semuanya serba digital. Karena semuanya diperlukan kecepatan dan kecepatan. Teknologi digital akan menjawab semuanya itu," ucapnya.
Dalam kesempatan ini, Menkop meninjau pembinaan Startup Inbis Primakara dan meninjau Mini Expo Startup dan UMKM. Acara juga diisi diskusi Menkop UKM dengan para pelaku UMKM termasuk UMKM di sektor ekonomi kreatif, startup, komunitas ekonomi kreatif,serta stakeholder ekonomi kreatif di Bali. Diisi pula dengan penandatangan MoU antara STMIK Primakara dengan ICCN.
Ketua STMIK Primakara Denpasar I Made Artana mengatakan dukungan penuh untuk penguatan ekosistem ekonomi kreatif dan digitalisasi di Bali juga diberikan kampus IT dan bisnis STMIK Primakara.
Kampus masa kini yang dikenal sebagai "Technopreneurship Campus" (Kampus Pencetak Technopreneur/Wirausaha Berbasis Teknologi) ini punya keberpihakan nyata dan berbagai program pemberdayaan digitalisasi UMKM dan pendampingan UMKM go digital hingga turut menguatkan ekosistem ekonomi kreatif dan startup di Bali.
"Dukungan STMIK Primakara untuk penguatan ekonomi kreatif ini dalam dua hal utama. Pertama, penumbuhan wirausaha/startup baru/UMKM baru di bidang ekonomi kreatif. Kedua, penguatan pendampingan digitalisasi UMKM. Ini juga dua hal yang kami lontarkan ke Pak Menkop dan UKM saat kunjungan ke STMIK Primakara hari ini," katanya.
Bahkan, kini kampusnya, kata dia, dipercaya menjadi rumah bersama (home base) dan penghubung (hub), serta tempat yang nyaman bagi para pelaku ekonomi kreatif di Bali untuk bisa berkumpul, berkolaborasi, bersinergi, dan membangun jejaring sekaligus berbagi untuk memajukan ekonomi kreatif Pulau Dewata di masa pandemi COVID-19 saat ini dan masa-masa mendatang.
Ia mengatakan STMIK Primakara sebagai dunia kampus dengan para akademisi top yang menguasai IT dan digitalisasi menjadi bagian yang vital dan strategis dalam kolaborasi dan sinergi heksaheliks yang melibatkan akademisi, sektor bisnis, pemerintah, media, komunitas, dan institusi keuangan dalam pengembangan ekonomi kreatif dan percepatan digitalisasi UMKM di Bali.
"Buktinya STMIK Primakara digandeng pemerintah daerah dan instansi di Bali untuk menjalankan program di bidang UMKM. Contohnya, kampus IT terbaik di Bali Nusra ini dipercaya menjadi mitra penyelenggara Pandemic Incubation Program (PIP) pertama di tahun 2020 dan yang kedua di tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar. PIP ini merupakan program workshop, stimulus modal usaha dan pendampingan untuk mencetak pelaku UMKM baru di masa pandemi COVID-19," ucapnya.
Dikatakan pula, kolaborasi berlanjut ketika kampus IT terbaik di Bali Nusra ini juga diajak bekerja sama menjalankan program UMKM Bali Bangkit Bersama Bank BPD Bali yang digulirkan Bank BPD Bali dalam rangka memperingati HUT ke-59 Bank BPD Bali dengan tujuan juga mendorong digitalisasi UMKM di Bali. Program ini juga memberikan stimulus modal usaha masing-masing Rp1 juta bagi 59 UMKM terpilih.
Made Artana mengatakan pihaknya telah menandatangani MoU dengan Bupati Jembrana Nengah Tamba, pada Sabtu (5/6/2021) serangkai peringatan 100 hari kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Jembrana Nengah Tamba dan Gede Ngurah Patriana Krisna (Tamba-Ipat).
Dalam MoU ini, salah satunya STMIK Primakara akan membantu program penumbuhan wirausaha baru di Inkubator Wirausaha Jembrana dan juga pendampingan digitalisasi UMKM.
Artana mengaku senang STMIK Primakara bisa bergandengan tangan dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah di Bali. Apalagi yang dikolaborasikan sesuai dengan core kompetensi STMIK Primakara yakni di bidang startup, digitalisasi UMKM dan penumbuhan wirausaha baru.
"Kami ingin gerakan pendampingan UMKM jadi berbeda dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat. Kami juga bercita-cita STMIK Primakara jadi episentrum, pusat dalam hal terkait startup, penumbuhan wirausaha baru, dan digitalisasi UMKM," kata Made Artana.