Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi meminta masyarakat terutama calon jamaah haji agar jangan mudah termakan isu-isu bohong (hoaks) soal penyelenggaraan haji dan meminta bersabar karena belum ada kepastian apapun dari Arab Saudi, seperti hoaks terkait pembatalan haji karena vaksin Sinovac.
"Saya tekankan mohon kepada para pihak untuk tidak mengembangkan isu-isu yang menyesatkan, yang membuat masyarakat tidak mendapatkan informasi yang benar," ujar Zainut di Jakarta, Senin, menanggapi berbagai macam isu hoaks soal haji berkembang di masyarakat. Seperti, pembatalan haji di Indonesia disebabkan vaksin Sinovac yang belum teregistrasi WHO.
Baca juga: Prof Syahrizal Abbas: Hoaks lebih kejam dari pembunuhan
Isu lain terkait pembatalan haji soal adanya tunggakan pembayaran akomodasi di Arab Saudi yang membuat pemerintah setempat tak membuka pintu bagi calon jamaah Indonesia. Satu lagi perihal adanya kasus peradilan seseorang di Arab Saudi. Tiga isu tersebut selalu dikaitkan dengan pembatalan haji bagi calon jamaah asal Indonesia. Padahal masalah belum pastinya penyelenggaraan haji murni karena situasi COVID-19 yang belum reda.
"Ini murni kalau tidak ada pemberangkatan itu murni situasi kondisi COVID-19. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak percaya yang membuat situasi tidak kondusif," kata dia.
Sebelumnya, Zainut meminta kepada calon jamaah haji menata hati untuk menerima keputusan apapun termasuk yang paling pahit yakni tidak ada pemberangkatan haji untuk tahun ini.
Baca juga: Guru Besar UIN: Hoaks bisa ditahan oleh Puasa bermutu
Ia mengatakan hingga saat ini pemerintah Indonesia masih menunggu kepastian penyelenggaraan haji dari otoritas kerajaan Arab Saudi. Belum ada informasi terbaru apakah akan dibuka maupun tidak.
"Jadi masyarakat utamanya atau jamaah haji harus menyiapkan diri, menata hatinya, agar bisa menerima keputusan dari pemerintah dalam bentuk apapun termasuk keputusan paling pahit jika misalnya pemerintah tak menyelenggarakan ibadah haji," kata dia.
Wamenag: hoaks, pembatalan haji karena vaksin Sinovac
Selasa, 4 Mei 2021 10:29 WIB