Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Jelang berbuka puasa warga di Kota dan Kabupaten Sukabumi Sukabumi, Jawa Barat dikejutkan dengan guncangan gempa berkekuatan 5,6 magnitudo sehingga menyebabkan sebagian warga berhamburan keluar rumah.
Informasi yang dihimpun dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa tersebut berpusat di lokasi 7.86 Lintang Selatan,106.87 Bujur Timur atau sekitar 103 km Tenggara Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman pusat gempa 14 km pada Selasa, (27/4) sekitar pukul 16.23 WIB.
"Gempa dirasakan cukup besar, namun hanya beberapa saat saja. Saat kejadian kami hanya bisa diam di dalam kamar menjaga anak saya yang sedang dirawat," kata salah seorang penjaga pasien di RSI Assyifa Kota Sukabumi Dina Nurlela, Selasa.
Baca juga: Gempa picu kepanikan masyarakat di Gunungsitoli
Tidak hanya di wilayah Kota Sukabumi, getaran gempa bumi sangat kuat dirasakan oleh warga yang tinggal di wilayah utara Kabupaten Sukabumi tepatnya di Kecamatan Cicurug. Seperti yang dituturkan oleh salah seorang warga Sri Lestari, saat kejadian ia sedang memasak hidangan untuk berbuka puasa, tiba-tiba terdengar suara gemuruh diiringi dengan getaran yang cukup kencang.
Tanpa pikir panjang, ia mematikan api di kompor dan langsung meraih anaknya yang masih balita untuk lari ke luar rumah khawatir terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.
"Durasi getarannya tidak lama, hanya saja guncangannya cukup kencang sehingga panik. Tapi Alhamdulillah masih ingat mematikan kompor dan menggendong anak saya yang sedang menonton televisi di ruang tengah," katanya.
Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik Kota maupun Kabupaten Sukabumi dan saat ini petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK) masih melakukan pendataan.
Baca juga: Gempa magnitudo 6,4 terjadi di barat daya Nias Barat
Sementara, Staf Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Sukabumi Dikdik Maulana Suparman mengatakan pihaknya sudah menyiagakan relawannya untuk melakukan pendataan dan memberikan pertolongan cepat jika ada laporan terjadinya kerusakan rumah ataupun korban. Selain itu, ambulans pun disiagakan jika sewaktu-waktu ada permintaan untuk melakukan evakuasi dan lainnya.
"Sampai saat ini kami belum menerima laporan dan masih berkoordinasi dengan pihak BPBD terkait penanganan pascagempa bumi yang dikhawatirkan timbul korban maupun kerusakan bangunan," katanya.