Sidoarjo (ANTARA) -
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memantau secara langsung penerapan deteksi COVID-19 dengan menggunakan GeNose yang ada di Bandara Internasional Juanda Surabaya, Jawa Timur, Sabtu.
"Saya merasa sangat senang sekali bahwa pelayanan GeNose di bandara itu, sangat mudah, cepat dan murah," katanya saat berada di area pemeriksaan GeNose Bandara Internasional Juanda.
Ia mengatakan, saat ini penerapan GeNose sudah dilakukan di 21 bandara dan juga 44 stasiun yang ada di Indonesia sebagai salah satu syarat perjalanan udara atau kereta api.
"Pelayanan GeNose di semua bandara dimulai sejak 1 April, saat ini sudah ada 21 bandara dan 44 stasiun kereta api," katanya.
Baca juga: Petugas Bandara I Gusti Ngurah Rai vaksinasi COVID-19 tahap dua
Ia merinci, untuk pelayanan GeNose di stasiun sudah digunakan sekitar 500 ribu penumpang dan di bandara sekitar 100 ribu orang.
"Saatnya ini pelayanan GeNose sudah ada di 21 bandara, dan 44 stasiun kereta api. Jadi, kita harus bangga dengan produk anak bangsa yang eksis ini," kata Budi.
Budi mengatakan, bisa dibayangkan ada produk anak bangsa yang cepat tidak sakit dan murah.
"Oleh karenanya mari gunakan produk anak bangsa. Saya minta Pak Dirjen dan pemangku kepentingan bandara melakukan satu pelayanan tidak saja GeNose tapi semua testing harus serius," ujarnya.
Baca juga: Genose mulai digunakan di Bandara Ngurah Rai
Ia mengatakan, GeNose ini untuk memastikan bahwa mereka yang naik di pesawat itu negatif.
"Nanti saya juga minta kepada pak dirjen berhubungan dengan UGM produk GeNose untuk membicarakan hal hal yang perlu ditingkatkan, karena masih butuh mendekati 100 bandara, sampai Indonesia bagian timur," ujar dia.
Pihaknya berterima kasih kepada pemangku kepentingan di lingkungan bandara yang memastikan keamanan tersebut.
"Penumpang harus sehat, tentu pelayanan ini harus ditambah bukan hanya sabar tapi peduli, bagaimana keadaan penumpang, apakah dia sakit atau sebagainya," kata dia.