Denpasar (Antara Bali) - General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Benoa Iwan Sabatini mengemukakan bahwa pengiriman barang di Bali yang cenderung melalui darat menggunakan truk dan sejenisnya sangat mengkhawatirkan karena akan mengganggu citra pariwisata.
Iwan Sabatini di Denpasar, Rabu mengatakan, angkutan barang melalui darat diperkirakan akan semakin meningkat di Pulau Dewata ini dan hal tersebut akan membuat kemacetan sehingga membuat wisatawan tidak nyaman.
Menurut dia, perusahan pelayaran sejak Februari 2012 telah memberlakukan BBM solar industri non-subsidi, sedangkan untuk angkutan darat masih menikmati BBM subsidi.
"Angkutan barang dari dan ke Bali memang diperbolehkan melalui laut maupun darat. Para eksportir dan importir pastinya akan memilih mana yang lebih murah dan cepat untuk menekan biaya," katanya.
Berdasarkan data terakhir Pelindo III, trailer angkutan barang dengan peti kemas yang melalui darat periode April 2012 mencapai 587 trailer. Angka tersebut mengalami peningkatan setiap bulannya, yakni Januari sebanyak 445 trailer, Februari 504 trailer dan Maret sebanyak 561 trailer.
Peti kemas yang diangkut oleh trailer makin menambah kemacetan lalu lintas hingga berujung pada tingginya angka kecelakaan sepanjang Gilimanuk menuju Denpasar. Sebab, jalur niaga di Bali secara keseluruhan masih melalui Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya.(LHS/T007)