Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relations Pertamina Agus Suprijanto dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu, mengatakan tangki T-301H padam sekitar pukul 01.30 WIB dini hari, lalu disusul tangki T-301E sekitar pukul 06.44 WIB.
"Dua tangki lainnya masih terus dilakukan upaya pemadaman," kata Agus Suprijanto.
Baca juga: Pertamina kehilangan 400 ribu barel akibat kebakaran di Kilang Balongan
Baca juga: Pertamina kehilangan 400 ribu barel akibat kebakaran di Kilang Balongan
Meski api telah padam, pendinginan dengan fire truck terus dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi flash.
Pengaturan orientasi peralatan pemadaman api juga sudah dilakukan dengan sasaran selanjutnya dua tangki yang masih terbakar, yakni tangki T-301F dan tangki T-301G.
Pada awal kejadian, lanjut Agus, Tim Emergency Pertamina telah melokalisasi titik api di dalam bundwall atau tanggul di sekeliling tangki T-301 yang terdapat empat tangki penyimpanan BBM.
Baca juga: Polri ungkap dugaan sementara penyebab kebakaran di Kilang Balongan
Baca juga: Polri ungkap dugaan sementara penyebab kebakaran di Kilang Balongan
Pemadaman juga dilakukan dengan menggunakan foam ke perimeter bundwall dan pusat nyala api, serta mengerahkan 10 unit mobil pemadam kebakaran dari Pertamina Group dan pemerintah daerah setempat.
"Pertamina tetap fokus memadamkan api di dua tangki lainnya dan terus mengerahkan segala daya dengan offensive fire handling," kata Agus.
Kebakaran Kilang Balongan terjadi pada Senin (29/3) dini hari. Warga sekitar lokasi mencium bau yang sangat menyengat pada Minggu (28/3) malam.
Beberapa jam kemudian warga mendengar dentuman yang sangat keras disertai api yang membakar tangki kilang.
Akibat kebakaran tersebut, sebanyak 912 warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Kebakaran itu juga menyebabkan 29 luka ringan dan enam lainnya luka berat.