Jakarta (ANTARA) - Waktu pelaksanaan Piala Dunia U-20 tahun 2021 di Indonesia yang semakin dekat membuat renovasi maupun pembangunan infrastruktur stadion terus dikerjakan tanpa henti sepanjang tahun 2020 meski tengah pandemi COVID-19.
Ada enam stadion yang digunakan untuk menyelenggarakan laga-laga Piala Dunia U-20, yang digelar 20 Mei-20 Juni 2021, yaitu Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang, Sumatera Selatan), Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung, Jawa Barat), Stadion Manahan (Solo, Jawa Tengah), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya, Jawa Timur) dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar, Bali).
Sementara untuk berlatih, berdasarkan kewajiban dari FIFA, setiap stadion pertandingan wajib memiliki setidak-tidaknya lima stadion atau lapangan pendukung yang dipakai berlatih oleh pemain juga wasit.
Demi memperlancar persiapan infrastruktur itu, pada September 2020 Presiden Joko Widodo menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 8 tahun 2020 tentang Dukungan Penyelenggaraan FIFA U-20 World Cup tahun 2021.
Dalam Inpres tersebut, Presiden meminta 15 menteri, para pejabat negara lain termasuk Jaksa Agung, Panglima TNI dan Kepala BPKP serta kepala daerah terkait bergotong royong menyukseskan Piala Dunia U-20.
Sementara untuk sektor infrastruktur, Inpres membagi tanggung jawab perbaikan atau pembangunan infrastruktur stadion masing-masing ke pemerintah pusat dan daerah.
Baca juga: Menpora minta stadion di Bali bisa digunakan untuk wisata olahraga
Pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan pembiayaan melalui APBN, bertanggung jawab atas dua stadion pertandingan yaitu Stadion Manahan dan Kapten I Wayan Dipta.
Kemudian, Kementerian PUPR juga diserahkan kewajiban mengerjakan 15 stadion atau lapangan pendukung yang terbagi dalam lima klaster yakni Palembang, Bandung, Surakarta, Bali dan Surabaya.
Rinciannya, di Palembang ada Stadion Atletik Jakabaring 1, Lapangan Panahan Jakabaring dan Lapangan Baseball Jakabaring. Di kawasan Bandung yaitu Stadion Sidolig, Lapangan IPDN Jatinangor dan Lapangan Jati Padjajaran Unpad, kemudian di Surakarta yaitu Stadion Sriwedari, Lapangan Kota Barat, Lapangan Banyuanyar dan Lapangan Sriwaru.
Sementara di Bali termasuk Stadion I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Stadion Gelora Trisakti (Badung), Stadion Kompyang Sujana (Denpasar) dan Stadion Gelora Samudra (Badung). Terakhir di klaster Surabaya ada Stadion Gelora Bangkalan.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementerian PUPR dan pihak kontraktor sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) renovasi tersebut pada 6 November 2020.
Kementerian PUPR sendiri menyatakan bahwa anggaran renovasi stadion dan lapangan yang menjadi kendali mereka mencapai lebih dari Rp400 miliar.
Semua perbaikan tersebut ditargetkan selesai paling lambat pada Maret 2021.
Baca juga: PSSI bantah rumor Piala Dunia U-20 diundur
Dalam prosesnya, Kementerian PUPR akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
Pemerintah daerah, dari tingkat provinsi sampai kabupaten dan kota, diserahkan kewajiban mengurus stadion serta lapangan selain yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR, tentunya dengan anggaran yang diatur dalam APBD.
Pemerintah Daerah
Sesuai Inpres Nomor 8 tahun 2020 tentang Dukungan Penyelenggaraan FIFA U-20 World Cup tahun 2021, pemerintah daerah diharuskan mengurus stadion serta lapangan pendukung yang di luar tanggung jawab Kementerian PUPR.
Berawal dari wilayah paling barat, Palembang, Gubernur Sumatera Selatan dan Wali Kota Palembang wajib memimpin proses renovasi Stadion Gelora Sriwijaya dan Stadion Madya Bumi Sriwijaya.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menyebut bahwa pihaknya menyediakan dana sebesar Rp20 miliar untuk memperbaiki stadion-stadion Piala Dunia U-20 tahun 2021 di daerahnya.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, sebagai Ketua Panitia Pelaksana 'Indonesia FIFA U-20 World Cup Organizing Committe' (INAFOC) sendiri sudah melihat perkembangan renovasi stadion di Sumatera Selatan dan yakin proyek itu selesai sesuai target yaitu maksimal Maret 2021.
Beralih ke Jakarta. Dari enam stadion yang menjadi tempat pertandingan Piala Dunia U-20 tahun 2021, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) bisa dikatakan yang paling siap.
Tidak mengherankan, sebagai stadion termegah di Indonesia, SUGBK dirancang sedemikian rupa untuk melangsungkan pertandingan-pertandingan internasional dengan standar FIFA.
Ini juga berlaku bagi lapangan-lapangan sepak bola di sekitarnya.
"Kawasan GBK sudah siap 'banget'," ujar Direktur Utama Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) Winarto.
Berbasis Inpres, empat stadion yang mendukung SUGBK adalah Lapangan A, Lapangan B, Lapangan G dan Stadion Madya Gelora Bung Karno.
Baca juga: Stadion Kapten Dipta Gianyar-Bali bersiap diri hadapi Piala Dunia U-20
Bergeser ke Jawa Barat, Gubernur Jawa Barat dan Bupati Bandung diberikan kewenangan untuk merenovasi Stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung. Pemerintah setempat pun menganggarkan Rp27 miliar untuk perbaikan stadion berkapasitas 27.000 penonton tersebut.
Beberapa aspek stadion yang kualitasnya ditingkatkan agar berstandar FIFA di antaranya lampu, rumput, tempat duduk, sistem suara dan pengairan. Stadion Si Jalak Harupat ditargetkan siap untuk Piala Dunia U-20 2021 pada Maret 2021.
Dari Bandung ke Surakarta, Jawa Tengah. Di wilayah yang menjadi asal Presiden Joko Widodo ini, semua stadion ditangani perbaikannya oleh Kementerian PUPR.
Selanjutnya beralih ke Jawa Timur. Inpres menginstruksikan Gubernur Jawa Timur, Wali Kota Surabaya dan Bupati Bangkalan untuk memperbaiki Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya.
Lalu, membangun serta merenovasi dua lapangan latihan di Kota Surabaya serta Stadion Gelora 10 November.
Ketika ditunjuk menjadi salah satu wilayah pelaksanaan Piala Dunia U-20, Surabaya diganggu dengan persoalan tempat pembuangan sampah di dekat Stadion Gelora Bung Tomo yaitu Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo.
Namun, Pemerintah Kota Setempat menjawab persoalan itu dengan membuat sabuk hijau, yaitu menanam tumbuhan seperti trembesi, flamboyan, palem perak dan lain-lain setinggi sekitar 2,5 meter, sebagai penyangga antara stadion dengan TPA.
Persiapan Jawa Timur dan Surabaya untuk Piala Dunia U-20 sempat mendapatkan pujian dari Menpora Zainudin Amali.
Zainudin mengapresiasi bagaimana Surabaya bukan cuma memerhatikan soal stadion, tetapi juga akses jalan menuju ke sana.
Pemerintah Kota Surabaya pun hampir menuntaskan pembangunan tiga lapangan latihan di sebelah utara Stadion Gelora Bung Tomo.
Kemudian, tempat latihan Piala Dunia U-20 yaitu Lapangan Thor dan Stadion Gelora 10 November dinilai tuntas renovasinya, tinggal menanti rumput tumbuh sampai kualitas terbaik.
Terakhir, di Bali, salah satu lokasi wisata ternama di bumi.
Melalui Inpres, Presiden Joko Widodo ingin Gubernur Bali, Bupati Gianyar, Wali Kota Denpasar dan Bupati Badung diminta untuk rajin berkomunikasi dengan Kementerian PUPR terkait perbaikan prasarana dan sarana.
Indonesia berpacu dengan waktu demi suksesnya Piala Dunia U-20 tahun 2021. Infrastruktur stadion menjadi perhatian, tetapi itu hanya sebagian dari persiapan yang, sampai tulisan ini diturunkan, dilakukan beriringan.
Seperti, misalnya, masyarakat sudah mengetahui bagaimana tim nasional U-19 yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 masih menjalani pemusatan latihan yang intens di dalam dan luar negeri sejak awal tahun 2020.
Belum lagi perihal dukungan dari sisi lain seperti pariwisata, hukum, keamanan dan keuangan.
Pemerintah dipastikan selalu bekerja keras dan melakukan yang terbaik agar Piala Dunia U-20 tahun 2021 berjalan lancar dan, jika memungkinkan, dikenang sebagai salah satu Piala Dunia U-20 terbaik yang pernah digelar.