Denpasar (ANTARA) - Tokopedia telah membantu hampir 80 persen pegiat usaha tradisional, termasuk pemilik warung, toko kelontong dan usaha sejenis lainnya, salah satunya menyandang difabel di Bali.
Head of New Retail Tokopedia, Doni Nathaniel Pranama melalui siaran pers di terima, Jumat, mengatakan, selama dua tahun ini telah membantu jutaan pegiat usaha tradisional melayani lebih 50 juta masyarakat dan lebih dari 500 kota/kabupaten di Indonesia. Ini menjadikan aplikasi Mitra Tokopedia sebagai platform pengalaman berbelanja O2O dengan cakupan paling luas di Indonesia.
Lewat aplikasi Mitra Tokopedia, kata dia, pegiat usaha tradisional bisa merasakan beragam kemudahan. Mulai dari fitur untuk membeli stok produk grosir dan berjualan produk digital dengan harga yang lebih terjangkau, hingga penawaran menarik berkala, gratis ongkir dan layanan same-day delivery. Di samping juga menyediakan sederet pilihan pembayaran untuk memudahkan dalam pembelian produk grosir.
Baca juga: UMKM Bali manfaatkan 'platform digital' selama COVID-19
"Kami memberikan kesempatan bagi para pegiat usaha tradisional, tidak terkecuali difabel, untuk dapat mengembangkan usahanya lewat pemanfaatan teknologi. Dalam rangka memperingati Hari Difabel Internasional, kami membagikan cerita inspiratif mitra difabel yang menciptakan peluang melalui ekosistem Mitra Tokopedia," ujar Doni.
I Wayan Anom Wibawa (28), penyandang difabel netra dan daksa manfaatkan Mitra Tokopedia Ciptakan Peluang turut merasakan manfaat menjadi mitra Tokopedia. Pada Juli 2020, pihaknya bergabung menjadi mitra digital dan berjualan berbagai produk digital, seperti pulsa, paket data hingga token listrik.
Lewat usaha yang dimilikinya, Anom ingin membuktikan bahwa difabel netra dan daksa juga bisa menciptakan peluang dan meraih keuntungan tambahan untuk membantu kebutuhan keluarga. Di sisi lain, Anom juga merasa bahwa kanal digital seperti Mitra Tokopedia sangat membantu usahanya terlebih di tengah kondisi pandemi seperti ini.
"Karena berkurangnya kunjungan wisatawan ke Bali di awal pandemi, omzet saya turun hingga 50 persen. Kini, sejak bergabung dengan Mitra Tokopedia, pendapatan saya perlahan-lahan mulai kembali pulih dan omzet saya naik. Bahkan penjualan produk digital saya di Oktober 2020 meningkat lebih dari 3 kali lipat jika dibandingkan dengan awal saya bergabung di Mitra Tokopedia," katanya.
Baca juga: Tokopedia dan Menkominfo digugat soal kebocoran data pelanggan
Di sisi lain, Anom Wibawa menjelaskan bahwa aplikasi tersebut menawarkan produk digital yang lengkap, dengan harga terjangkau, serta tampilan yang mudah dimengerti.
"Aplikasi ini juga meningkatkan efisiensi kerja saya. Biasanya untuk mengisi ulang pulsa pelanggan, saya harus menunggu waktu beberapa menit. Kini, transaksi jadi lebih cepat dan lancar," ujarnya.
Fitur Penjualan produk digital saat ini telah tersedia di lebih dari 500 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Data internal menyebutkan, 9 dari 10 Mitra Tokopedia berjualan lebih banyak jenis barang di warung. Beberapa produk paling laris pada fitur ini seperti pulsa, paket data, token listrik, PDAM dan voucher game.
Anom Wibawa juga berpesan kepada teman-teman difabel lainnya yang ingin memulai usaha jangan takut untuk gagal. Setidaknya harus mencoba untuk melakukan hal yang kita suka terlebih dahulu. Karena dari mencoba bisa tahu kemampuan kita.
Mitra Tokopedia bantu penyandang difabel di Bali
Kamis, 3 Desember 2020 21:28 WIB