Jakarta (Antara Bali) - Defisit pasokan gas untuk sektor industri diperkirakan akan berkurang seiring adanya alokasi tambahan yang disalurkan Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi, melalui PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).
"Defisit pasokan gas akan berkurang sambil menunggu 'floating terminal' selesai pada akhir 2012. Kekurangan gas akan dipenuhi dari impor atau Perusahaan Gas Negara yang dapat jatah lebih dari Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi," kata Menteri Perindustrian M.S. Hidayat Hidayat di Jakarta, Senin.
Menurut Hidayat, Kementerian Perindustrian telah membicarakan hal tersebut ke Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi agar memberi kepastian pasokan gas tambahan bagi Perusahaan Gas Negara sebelum terminal terapung selesai dibangun.
"Apabila negosiasi harga gas dilepas pada level komersial yang disepakati, maka pemerintah akan menyetujuinya asalkan ada jaminan kestabilan pasokan. Kalau untuk industri dikenakan harga komersial, tidak masalah asalkan gasnya ada. Jangan sampai sudah diputuskan komersial, tapi gasnya tidak mengalir secara baik," paparnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan realisasi pasokan gas industri manufaktur hingga akhir tahun ini masih akan berkurang kurang dan tidak memenuhi kebutuhan. Pemerintah akan mengupayakan kebutuhan gas industri dari pasokan domestik.(LHS/T007)
Defisit Pasokan Gas Industri Berkurang
Senin, 23 April 2012 19:29 WIB