Selain itu, dengan adanya peningkatan ke arah yang baik untuk sektor ekonomi, sosial dan kesehatan masyarakat di Provinsi Bali juga berdampak terhadap penurunan angka kelahiran.
“Dari 4.292.154 jiwa penduduk Bali, terdapat sekitar 568.380 jiwa penduduk lansia atau sekitar 12,37 persen kemudian kita melihat adanya berbagai permasalahan terutama terkait dengan aspek kesehatan dan ekonomi yang akan berdampak pada kualitas SDM sehingga lansia dapat menjadi salah satu kelompok rentan yang harus menjadi perhatian banyak pihak," jelas Agus dalam keterangan persnya di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan bahwa keterlibatan lansia sebagai kelompok yang rentan ini juga membutuhkan perhatian khusus. Kata dia, berbagai sektor baik pemerintah maupun LSM telah melakukan upaya untuk menciptakan kehidupan yang layak bagi lansia.
Baca juga: BKKBN: Usia Harapan Hidup penduduk Bali capai 71,68 tahun
Baca juga: BKKBN: Usia Harapan Hidup penduduk Bali capai 71,68 tahun
Salah satunya melalui BKKBN melaksanakan program pembangunan keluarga lansia dan rentan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga lansia melalui pendekatan secara mendalam untuk mewujudkan ketahanan keluarga.
Pertemuan yang berlangsung di Kantor BKKBN Provinsi Bali tersebut bertujuan untuk memberikan arahan dalam meningkatkan kualitas hidup lansia melalui sinkronisasi dan koordinasi program kelanjutusiaan bersama mitra kerja.
Untuk materi yang disampaikan yaitu tentang manajemen stres pada pendamping lansia , tujuh dimensi Lansia Tangguh dan Perawatan Dasar Keperawatan Lansia (Acitivity Daily Living/Instrumental Activity Daily Living).