Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah melakukan tugasnya dengan luar biasa dalam rangka mengatasi dampak pandemi COVID-19.
Sri Mulyani menuturkan APBN merupakan instrumen sangat penting dalam mengeluarkan masyarakat Indonesia dari berbagai dampak pandemi mulai dari kesehatan, ekonomi, sosial, dan keuangan.
“APBN melakukan tugasnya luar biasa pada tahun ini tapi ini bukan episode terakhir karena masih panjang perjalanan kita untuk memulihkan kehidupan perekonomian masyarakat kembali,” katanya dalam Upacara Peringatan Hari Pahlawan di Jakarta, Selasa.
Meski demikian, Sri Mulyani mengatakan perjuangan pemerintah dan APBN dalam mendorong masyarakat keluar dari tekanan pandemi belum selesai karena masih ada beragam tantangan yang hadir ke depannya.
Baca juga: Menkeu: Realisasi anggaran pemulihan ekonomi capai Rp376,17 triliun
Ia menegaskan keuangan negara harus tetap dikelola secara baik dalam rangka mencapai berbagai cita-cita bangsa termasuk keluar dari krisis pandemi COVID-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung pada tahun depan.
Oleh sebab itu, ia mengimbau kepada jajaran Kementerian Keuangan untuk dapat menjadi pahlawan dalam mengelola keuangan negara agar cita-cita bangsa dapat tercapai.
Ia meminta jajaran Kemenkeu mengerahkan seluruh pemikiran, pengalaman, semangat, jiwa dan raga dalam melaksanakan kewenangannya untuk mengelola keuangan negara sebaik-baiknya.
“Menyiapkan Indonesia untuk bisa tidak hanya melawan namun mengendalikan dan menundukkan ancaman COVID-19,” tegasnya.
Sri Mulyani juga meminta agar pemerintah, masyarakat, dan seluruh elemen bangsa terus bergotong royong mengawal efektivitas APBN sehingga Indonesia dapat keluar dari dampak yang ditimbulkan oleh pandemi.
Baca juga: Sri Mulyani ungkap realisasi dana PEN capai Rp344,11 triliun
“Jangan pernah lelah mencintai Republik Indonesia. Berikan yang terbaik untuk negara dan bangsa ini,” tegasnya.