"Selama bulan September, Pertamina mencatat rata-rata transaksi harian sebanyak 8.900 transaksi per harinya di wilayah Jatimbalinus,"kata Unit Manager Communication & CSR MOR V Jatimbalinus, Rustam Aji dalam keterangan pers yang diterima di Denpasar, Rabu.
Ia menjelaskan tercatat di 1.171 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Provinsi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) dapat melayani pembayaran non-tunai melalui aplikasi MyPertamina.
“Melihat bulan September kemarin, setiap minggu pengguna MyPertamina untuk melakukan transaksi terus bertambah setiap minggunya. Pada minggu ke-4 September tercatat jumlah transaksi sebanyak 376.366 transaksi, naik 62 persen dibandingkan rata-rata tiga minggu sebelumnya sebesar 231.320 transaksi,” jelas Rustam.
Selain itu, konsumen dapat lebih hemat Rp250 per liter untuk setiap transaksi pembelian BBM jenis Pertamax sebagai bentuk apresiasi Pertamina pada pelanggan setia pengguna MyPertamina.
Rustam mengatakan bahwa Pertamina dalam menjalankan operasi bisnisnya berupaya untuk memberikan pelayanan yang baik dari sisi kualitas bahan bakar dan LPG, serta kemudahan dan program promo menarik dalam bertransaksi di SPBU.
"Melalui aplikasi MyPertamina sebagai akses transaksi non-tunai, para konsumen bisa lebih hemat Rp250 per liter untuk transaksi pembelian Pertamax dengan aplikasi MyPertamina. Di Bali sendiri, terdapat 189 SPBU yang dapat melayani pembayaran non-tunai melalui aplikasi MyPertamina," kata Rustam Aji dalam keterangan persnya di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan bahwa transaksi non-tunai dengan aplikasi My Pertamina sekaligus mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNTT) yang dicanangkan Bank Indonesia sebagai pemegang kebijakan moneter.
"Semenjak diberlakukannya Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), Pertamina telah melakukan protokol pencegahan COVID-19 di seluruh lini bisnis Perusahaan, salah satunya dengan menerapkan pemberlakuan transaksi non-tunai di SPBU sebagai tempat pelanggan setia produk Pertamina dalam transaksi BBM,”katanya.