Denpasar (ANTARA) - Anggota DPD RI Made Mangku Pastika mendorong masyarakat Bali agar lebih jago pemasaran sehingga bisa memaksimalkan perolehan keuntungan dan mendatangkan kesejahteraan.
"Kita ini jago produksi, budaya kita juga hebat, tetapi yang jual malah orang lain," kata Pastika dalam Bincang-Bincang terkait Keberadaan DPD di Denpasar, Jumat.
Ia mencontohkan Singapura menjadi sangat maju meskipun tidak kaya dengan sumber daya alam, karena memang orang-orang di sana pintar berniaga. Selain itu, lanjut dia, sudah dari sejak kecil mereka ditanamkan ketertarikan untuk berbisnis.
"Jika kita di Bali, yang kaya itu mereka yang jualan hasil pertanian dan bukan petani," ujar mantan Gubernur Bali dua periode itu. Karena itu, ia ingin kemampuan pemasaran masyarakat Bali ditingkatkan.
"Aspek jualannya itu penting, supaya orang Bali bisa menjadi saudagar-saudagar dengan memanfaatkan aspek teknologi. Kalau bisa undang raja-raja marketing ke Bali," ucap anggota Komite II DPD RI itu.
Dalam kesempatan tersebut, Pastika juga menyinggung sejumlah peran dan kiprah DPD. Menurutnya, tidak mudah juga DPD untuk berkiprah maksimal, tetapi yang jelas masih terus dilakukan penguatan-penguatan sesuai dengan cita-cita reformasi.
"Saya juga akan berusaha menyampaikan ke instansi terkait sesuai dengan kewenangan saya untuk turut membantu jika masih ada permasalahan-permasalahan," katanya.
Sementara itu Ketua Nawacita Pariwisata Indonesia (NCPI) Bali Agus Maha Usada sangat mengharapkan adanya program-program pemberdayaan bagi SDM Bali di tengah situasi pandemi COVID-19.
"Jika bisa ada program-program pemberdayaan, sehingga akan ada keseimbangan antara perkotaan dan perdesaan. Terlebih saat ini karena pandemi COVID-19, banyak tenaga-tenaga kerja profesional yang kembali ke desa," ucapnya.
Di sisi lain terkait sektor pertanian, Agus mengatakan pentingnya mengadopsi teknologi sehingga tidak sampai ada hasil produksi yang terbuang.
Gede Anta, salah satu praktisi teknologi informasi di Provinsi Bali mengatakan di daerah setempat sesungguhnya banyak yang pintar teknologi informasi, tetapi naluri dan kemampuan bisnisnya yang kurang.
"Yang baru dilihat peluangnya itu kebanyakan sekadar untuk membuat website dan bikin project lalu itu dibayar. Padahal peluang lainnya itu masih sangat banyak," ujarnya.
Dalam kesempatan itu juga mengemukakan sejumlah pertanyaan terkait dengan berbagai bantuan pemerintah untuk membantu masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
Di akhir acara diisi penyerahan bantuan masker dari Made Mangku Pastika yang disampaikan oleh Ketut Ngastawa (staf ahli Pastika di DPD) kepada Ketua NCPI untuk disampaikan kepada perwakilan masyarakat.