Badung (ANTARA) - Produk kopi yang dihasilkan kelompok Tani/Subak Abian Merta Sari Banjar Jempanang, Desa Belok Sidan, Kabupaten Badung, Bali, berhasil mendapatkan pengakuan citarasa kopi dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia dengan masuk kategori Kopi Specialty Grade.
"Pemberian kategori Spesialty Grade kepada produksi kopi Subak Abian Merta Sari berdasarkan hasil uji mutu dan citarasa oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Jember dengan hasil kadar air biji kopi 9,0 persen, sedangkan syarat standar maksimal 12,5 persen," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana di Mangupura, Jumat.
Ia mengatakan, pengakuan dari pemerintah tersebut merupakan hasil kerja keras para petani kopi yang tergabung dalam Subak Abian Merta Sari untuk mengikuti program pemerintah sebagai pelaksana kegiatan pengembangan desa pertanian organik berbasis komoditas perkebunan.
Selain capaian itu, menurutnya, juga merupakan hasil dari kerja keras bersama Pemkab Badung bersama para petani untuk mengangkat potensi kopi khususnya di wilayah di Kecamatan Petang.
"Subak Abian Merta Sari telah dibina sebagai desa pertanian organik berbasis perkebunan sejak tahun 2016 melalui pemberian paket sarana produksi untuk menunjang pengembangan desa organik yang diawali dengan pemberian bantuan ternak sapi, kandang ternak, rumah kompos serta alat dan mesin yang dibiayai APBN," katanya.
Baca juga: Warga Wanagiri-Buleleng kelola hutan desa untuk tanaman kopi
Wayan Wijana menjelaskan, produksi kopi Subak Abian Merta Sari termasuk dalam golongan ukuran biji sedang (medium) dengan nilai cacat atau defect number 9,35 (dalam rentang 0-11) sehingga termasuk dalam grade mutu 1.
Sedangkan berdasarkan hasil uji cita rasa, memiliki skor 84,13 sehingga sudah dapat dikategorikan sebagai Specialty Grade yang minimal memiliki cita rasa 80.
“Berdasarkan hasil uji mutu dan cita rasa ini, Puslitkoka akan terus memberikan pembinaan dan pendampingan khususnya dalam hal proses budi daya dan pascapanen untuk lebih meningkatkan standar mutu dan menciptakan merek kopi spesial dari Badung sehingga mampu memperluas jaringan pemasaran yang saat ini sudah mampu menembus pasar Jepang, Jerman dan Timur Tengah," ungkapnya.
Wayan Wijana menambahkan, pihaknya juga telah menyerahkan hasil uji mutu dan cita rasa kepada Subak Abian Merta Sari serta memperkenalkan liquer coffee produksi Kelompok Tani Pengolahan Kopi Mertha Buana yang ada di kawasan tersebut.