Denpasar (ANTARA) - Kepala IGD RSUD Wangaya Kota Denpasar, dr. Anak Agung Bagus Dharmayuda, menyebutkan saat ini empat ruang isolasi di RSUD Wangaya penuh bersamaan dengan jumlah pasien positif COVID-19 yang meningkat.
"Ruang isolasi masih penuh, dan pasien stuck kemarin. Kemarin (10/9) kapasitas kita untuk 37 pasien, sekarang sedang diusahakan jumlahnya memuat 47 pasien. Makanya IGD sempat tutup dan sekarang sudah buka karena dipindah ke halaman depan (emergency IGD)," kata dia saat dihubungi di Denpasar, Jumat.
Ia menjelaskan peningkatan pasien COVID-19 di RSUD Wangaya mulai terjadi sekitar satu bulan terakhir dan seringkali melebihi kapasitas ruang perawatan.
Ia mengatakan terhadap penunggu pasien positif dengan gejala berat dan yang positif dengan gejala ringan, diberikan velbed.
Tercatat untuk peningkatan mulai terlihat sejak 7 Agustus 2020, pukul 06.00 Wita, dengan rincian untuk ruang merak terisi 11 pasien dengan kapasitas 12 pasien, Bagian PA lantai 1 terisi lima pasien dengan kapasitas tujuh orang, PA lantai 2 terisi 10 dengan kapasitas delapan orang, sehingga dapat dikatakan melebihi kapasitas, sedangkan Bagian PA lantai 3 juga melebihi kapasitas, karena terisi 12 pasien dengan kapasitas delapan orang.
Baca juga: Pemprov Bali tambah 1.025 tempat tidur pasien COVID di 55 RS
Agung Bagus mengatakan kebijakan yang dilakukan terkait dengan kondisi ruang isolasi yang penuh ini, yaitu dengan melakukan penyaringan secara ketat, dan hanya pasien yang memiliki gejala berat yang dirawat.
"Kemudian, bila kamar penuh maka diusahakan untuk dirujuk ke rumah sakit lain. Bila kamar penuh dan rujuk ke tempat lain tidak bisa maka penanganan sementara di IGD rumah sakit. Serta bila tidak membaik, ya dirawat di IGD," katanya.
Sebagian besar pasien COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Wangaya itu kategori orang dewasa dan beberapa kategori anak-anak.
"Sebagian besar tidak tahu punya penyakit bawaan, itu masalahnya. Jadi baru ketahuan kadar gula darah atau tensinya tinggi setelah sesak berat dan cek lab. Karena takut berobat, jadinya agak terlambat penanganan," ucap dia.
Terkait dengan sarana prasarana perawatan pasien COVID-19 di RSUD Wangaya, katanya, disediakan dari Dinas Kesehatan, pihak rumah sakit dan sumbangan pribadi dari tenaga kesehatan, sedangkan untuk anggaran perawatan pasien COVID-19 bisa diklaim ke BPJS Kesehatan.
Kasubbag Humas Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, I Dewa Ketut Kresna, mengatakan kondisi ruang isolasi di RSUP Sanglah masih terkendali.
"Saat ini ruang isolasi terisi 102 dari 107 kapasitas pasien. Sampai dengan saat ini masih terkendali, masih melayani pasien dan dinamika pasien masih kondusif," kata dia.
Ia menambahkan 107 pasien tersebar di enam ruang isolasi yaitu ruang Nusa Indah, Cempaka, Kamboja, Mawar, Lely, dan Flamboyan.
Baca juga: Empat rumah sakit milik Pemprov Bali terapkan QRIS di tengah pandemi COVID-19 (video)
Terkait dengan ditunjuknya RSUP Sanglah sebagai koordinator dari medical support di Bali telah dilakukan beberapa persiapan, termasuk penambahan ruangan jika terjadi penambahan kasus.