Badung (ANTARA) - Kementerian Perhubungan resmi meluncurkan Layanan 'Teman Bus' di wilayah Provinsi Bali yang diharapkan dapat mendorong sektor transportasi dan perekonomian di Pulau Dewata.
"Kami terus berkomitmen untuk tetap melanjutkan sejumlah proyek strategis yang diharapkan dapat menggerakkan kembali roda perekonomian dalam hal ini adalah program Buy The Service (BTS)," ujar Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi saat peluncuran Koridor 2 Teman Bus di Kota Denpasar, Senin.
Sebelumnya, layanan Teman Bus tersebut telah diluncurkan di Kota Palembang dan Solo. Di wilayah Bali, program tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan Trans Metro Dewata sebagai operator untuk implementasi program Buy the Service Kemenhub dalam menunjang mobilisasi masyarakat.
Teman Bus menggunakan mode bus medium berkapasitas 40 penumpang dalam posisi duduk dan berdiri. Di Bali, Layanan Teman Bus beroperasi di Koridor 2 terlebih dahulu dengan 22 unit armada dari total empat koridor dan total 105 unit. Sementara untuk tiga koridor lainnya akan segera dihadirkan bertahap
Baca juga: Menhub rencanakan sistem autonomous di Bali
Untuk keseluruhan rute per koridor yang direncanakan adalah Koridor 2 dengan 22 unit yang mengambil rute GOR Ngurah Rai Denpasar - Bandara Ngurah Rai, Koridor 1 dengan 31 unit dengan rute Terminal Pesiapan - Central Parkir Kuta Badung, Koridor 3 yang akan mengoperasikan 20 unit armada dengan rute Pantai Matahari Terbit Denpasar - Dalung, Badung serta Koridor 4 dengan total 32 unit armada dengan rute Terminal Ubung Denpasar - Sentral Parkir Monkey Forest Gianyar.
Budi Setiyadi mengatakan, layanan Teman Bus tersebut akan digratiskan hingga 31 Desember 2020 mendatang bagi seluruh masyarakat yang menumpang layanan transportasi itu.
"Subsidi angkutan perkotaan ini diharapkan dapat berjalan sesuai rencana setelah sebelumnya di kota Palembang dan kota Solo dan kemudian hadir di Bali dalam upaya menuju era kebangkitan transportasi umum di Provinsi Bali," katanya.
Ia menjelaskan, Kementerian Perhubungan menetapkan beberapa Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang harus dimiliki dan dilakukan operator agar layanan Teman Bus memiliki kualitas dan pelayanan yang prima.
"Keamanan, keselamatan, kenyamanan, keterjangkauan, kesetaraan dan keteraturan menjadi enam kunci utama dalam pelayanan Teman Bus," ungkapnya.
Baca juga: Kemenhub resmi luncurkan bus AKAP Tol Trans Jawa
Armada Teman Bus dibekali oleh sejumlah peralatan seperti CCTV, reader kartu non-tunai, sensor penghitung jumlah penumpang, sensor alarm pada pengemudi untuk mendeteksi jika ada pelanggaran pada pengemudi yang kemudian sistem membunyikan alarm dan mengirim informasi ke Command Center secara real time.
"Para pengemudi dan staf sudah mengikuti pelatihan khusus dan untuk wajib mengikuti peraturan dan pengecekan berkala terhadap bus guna menjaga fasilitas dan pelayanan serta waktu headway atau jarak antar bus yang ditentukan yaitu 10 menit sehingga penumpang tidak menunggu lama di halte dan berdesakan dalam Bus," ujar Budi Setiyadi.
Selain itu, Teman Bus juga dilengkapi dengan aplikasi mobile untuk memudahkan penumpang dalam mendapatkan informasi rute, titik halte dan jadwal keberangkatan bus yang saat ini sudah bisa diunduh di playstore dan appstore.
"Di masa pandemi sekarang ini layanan Teman Bus juga menerapkan protokol kesehatan yaitu mewajibkan penumpang memakai masker, social distancing, menjaga kapasitas kendaraan sebesar 50 persen dan menyediakan hand sanitizer di dalam bus," katanya.
Video oleh Pande Yudha