Badung (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi merencanakan penerapan sistem autonomous dari Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali ke Central Parkir Kuta dan dari Central Parkir Kuta menuju Sanur, dengan jarak sekitar 6 km.
"Kalau saya rencananya akan melaksanakan autonomous Ngurah Rai sampai ke Central Parkir Kuta, lalu ke Sanur dan central-central lainnya kira-kira 6 kilo lah, diperkirakan 2020 akhir pasti ada," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di Terminal Mengwi, Kamis.
Pihaknya menambahkan autonomous ini, merupakan jalur antara kereta api dengan bus, kemudian Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mengatur untuk jalur besar dari Denpasar-Singaraja.
"Autonomus ini kan jalur antara kereta dengan bus, nantinya Menteri PUPR bikin jalur besar dari Denpasar-Singaraja dan kita lengkapi dengan autonomous ini, dan ada bus kereta api yang otomatis melintas. Bisa kita selesaikan 4 tahun lagi, ya tahun 2022 bersamaan dengan bandara, tapi bisa juga 2024, tergantung nanti seperti apa kondisinya," ujar Menhub pula.
Baca juga: Gubernur Bali inginkan kereta api bernuansa lokal
Selain itu, Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pihaknya bersama Gubernur Bali telah meninjau beberapa wilayah di Bali. Utamanya dalam pembangunan dermaga di Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Tanah Ampo.
Ia menilai, Bali merupakan kota wisata dengan jumlah wisatawan yang semakin bertambah, sehingga pihaknya memberikan atensi lebih terhadap wilayah tersebut.
"Kedatangan saya ke sini, jadi saya ditugaskan Presiden untuk memperhatikan Bali, karena Bali adalah tujuan wisata utama dari wisatawan dan masyarakatnya juga harus bisa bekerja sama untuk hal itu," katanya pula.
Baca juga: DPRD Bali kritisi rencana pembangunan kereta api
Melalui peninjauan yang dilakukannya di Terminal Mengwi ini, dengan harapan outputnya bagi pariwisata di Bali dapat memberikan hasil yang positif, sehingga jumlah kedatangan wisatawan baik domestik maupun mancanegara dapat bertambah yang mengunjungi Bali.
Baca juga: 2021, Indonesia negara pertama miliki kereta cepat di Asia Tenggara