Jakarta (ANTARA) - Salah satu tradisi terpopuler di Tour de France akan dihilangkan pada tahun ini, yaitu ritual pascabalapan ketika pemenang diapit oleh dua perempuan atau biasa disebut “gadis podium”.
Sebagai gantinya, hanya akan ada satu pembawa acara perempuan di sisi pemenang dengan seorang pembawa acara pria di sisi lainnya saat Tour de France dimulai di Nice pada 29 Agustus.
“Kalian terbiasa melihat pemenang yang diapit oleh dua perempuan dengan lima ofisial di satu sisi dan lima perwakilan sponsor di sisi lain,” kata Direktur Tour de France Christian Prudhomme, seperti dikutip AFP, Kamis.
Baca juga: Pebalap sepeda Jarlinson Pantano diskors empat tahun
Baca juga: Pandemi corona tak surutkan Aiman Cahyadi
“Kini semua akan berubah dengan hanya satu ofisial terpilih dan satu perwakilan sponsor jersey kuning, serta satu pembawa acara perempuan dan laki-laki,”
“Ya, ini baru tapi kami telah melakukannya di balapan lain selama 20 tahun seperti Liege-Bastogne-Liege.”
Kehadiran gadis di atas podium kejuaraan olahraga telah menjadi sasaran kritik dalam beberapa tahun terakhir karena dianggap sebagai tindakan seksis.
Pada tahun lalu, sebuah petisi yang ditandatangani hampir 38.000 orang menolak kehadiran gadis podium di Tour de France. Para aktivis memprotes bahwa wanita bukanlah objek maupun hadiah.
Pada 2018, Formula 1 telah lebih dulu mengambil langkah serupa. Mereka menghapus “grid girl” yang kerap tampil di setiap awal kejuaraan grand prix.