Denpasar (ANTARA) - Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan pihaknya rutin melakukan evaluasi penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19 dengan menyasar pasar-pasar tradisional.
"Menyasar pasar karena pasar yang paling tinggi risikonya, selain itu kami juga mengevaluasi fasilitas publik lainnya, seperti bandara dan sebagainya," kata Dewa Indra, di Denpasar, Selasa.
Terlebih mulai 9 Juli lalu, Bali juga sudah dibuka untuk wisatawan lokal Bali dan sekaligus menandai dimulainya penerapan protokol tatanan kehidupan Bali Era Baru (adaptasi kebiasaan baru/AKB).
"Jadi untuk evaluasi penerapan protokol tatanan kehidupan Bali Era Baru ini sedang kami pantau semuanya. Setiap hari tim turun menyasar ke beberapa titik," ujar pria yang juga Sekda Provinsi Bali itu.
Baca juga: GTPP Bali: mayoritas pasien COVID-19 meninggal berusia lanjut
Untuk di pasar-pasar, sebagian besar sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Namun, Dewa Indra tidak memungkiri di dalam pasar masih ada saja pengunjung yang belum disiplin dengan protokol kesehatan, seperti tidak menggunakan masker ataupun menggunakan dengan posisi yang kurang tepat.
Kalau ada yang tidak bawa masker karena tidak punya, tim juga akan memberikan masker. "Intinya kami evaluasi terus-menerus. Setiap kali dicek, jika ada kekurangan, langsung diberikan," ucap mantan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali itu.
Terkait evaluasi penerapan protokol kesehatan, Dewa Indra juga rutin meminta pihak rumah sakit untuk menguatkan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan karena sebelumnya sejumlah tenaga kesehatan di beberapa RS ada yang terpapar COVID-19.
GTPP COVID-19 Bali rutin evaluasi penerapan protokol kesehatan di pasar
Selasa, 21 Juli 2020 15:19 WIB