Banyuwangi (Antara Bali) - Senjata api yang dimiliki anggota pengendali massa (Dalmas) Polri akan ditarik secara bertahap untuk mengurangi adanya korban dalam pengamanan unjuk rasa di sejumlah daerah.
Kepala Biro Provost Mabes Polri Brigadir Jenderal Sujarno mengatakan di banyuwangi, Kamis, senpi dan tongkat pemukul yang dimiliki anggota Dalmas akan ditarik untuk mengantisipasi penyalahgunaan senjata tersebut dalam mengamankan unjuk rasa.
"Pada saat terjadi unjuk rasa yang anarkis, terkadang polisi menggunakan senpi dan alat pemukul untuk mengendalikan situasi," kata Sujarno usai melakukan supervisi di Polres Banyuwangi, Jawa Timur.
Menurut dia, hasil evaluasi yang dilakukan Mabes Polri menyebutkan bahwa banyak anggotanya yang menyalahgunakan senjata tersebut, sehingga setiap kali ada unjuk rasa tidak sedikit korban yang jatuh.
"Memang ada anggota di lapangan yang menyalahgunakan senjata itu, sehingga menimbulkan korban baik dari masyarakat maupun anggota Polri sendiri," tuturnya.
Untuk itu, lanjut dia, anggota Dalmas Polri hanya dipersenjatai pentungan rotan dan tameng saja, namun apabila masa menjurus anarkis maka tugas Brimob yang mengamankan unjuk rasa tersebut.(LHS/T007)
Dalmas Polri Dipersenjatai Pentungan Rotan
Kamis, 8 Maret 2012 10:46 WIB