Gempa guncang Selandia Baru dua hari berturut-turut
Selasa, 26 Mei 2020 14:43 WIB
Wellington (ANTARA) - Ibu kota Selandia Baru, Wellington, diguncang gempa berkekuatan 5,2 magnitudo pada Selasa, demikian informasi yang diperoleh dari GeoNet, laman pemantau gempa.
Guncangan itu merupakan gempa kedua yang terjadi di Wellington dalam dua hari berturut-turut.
Walaupun demikian, otoritas setempat belum melaporkan kerusakan akibat gempa, menurut pantauan berita media setempat dan seorang saksi.
Baca juga: KBRI imbau wisatawan Indonesia di Selandia Baru kembali ke tanah air
Gempa berkekuatan 5,8 magnitudo mengguncang Wellington, Senin (25/5) saat Perdana Menteri Jacinda Ardern tengah menghadiri wawancara yang disiarkan langsung oleh televisi setempat.
Ia melanjutkan wawancara dengan tenang dan kemudian mengumumkan tidak ada kerusakan akibat gempa.
Selandia Baru berada di sekitar wilayah cincin api, yaitu rangkaian gunung api aktif dan palung laut yang banyak tersebar di Samudera Pasifik. Kota Christchurch di Selandia Baru sampai saat ini masih memperbaiki sejumlah kerusakan akibat gempa berkekuatan 6,3 magnitudo pada 2011.
Bencana saat itu menewaskan 185 orang.
Sumber: Reuters
Guncangan itu merupakan gempa kedua yang terjadi di Wellington dalam dua hari berturut-turut.
Walaupun demikian, otoritas setempat belum melaporkan kerusakan akibat gempa, menurut pantauan berita media setempat dan seorang saksi.
Baca juga: KBRI imbau wisatawan Indonesia di Selandia Baru kembali ke tanah air
Gempa berkekuatan 5,8 magnitudo mengguncang Wellington, Senin (25/5) saat Perdana Menteri Jacinda Ardern tengah menghadiri wawancara yang disiarkan langsung oleh televisi setempat.
Ia melanjutkan wawancara dengan tenang dan kemudian mengumumkan tidak ada kerusakan akibat gempa.
Selandia Baru berada di sekitar wilayah cincin api, yaitu rangkaian gunung api aktif dan palung laut yang banyak tersebar di Samudera Pasifik. Kota Christchurch di Selandia Baru sampai saat ini masih memperbaiki sejumlah kerusakan akibat gempa berkekuatan 6,3 magnitudo pada 2011.
Bencana saat itu menewaskan 185 orang.
Sumber: Reuters