Singaraja (Antara Bali) - Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Buleleng I Ketut Rudia mendapat teror aksi premanisme.
Rumah Rudia di Dusun Babakan, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali, didatangi sejumlah orang tak dikenal yang bagian tubuhnya penuh dengan tato, Selasa.
Saat itu, Putu Eka Yudiantari, istri korban, ketakutan. "Istri menelepon saya karena kedatangan seorang pria berpakaian hitam-hitam membawa celurit," kata Rudia kepada wartawan di Singaraja, Buleleng.
Orang tak dikenal itu memang tidak masuk ke rumah Ketua Panwas Kabupaten Buleleng. Bahkan, teror itu tidak diterimanya saat itu saja. Sebelumnya, dia juga menerima pesan singkat (SMS) gelap sejak tahap proses pilkada berlangsung.
Pada Minggu (26/2) pukul 22.00 Wita, tiga orang mengendarai motor juga mondar-mandir di depan rumah Rudia. "Karena merasa terintimidasi, saya melapor ke polisi," katanya.
Meskipun demikian, berbagai ancaman teror itu tak menyurutkan tugasnya dalam mengawal proses Pilkada Kabupaten Buleleng yang berlangsung pada 22 April 2012 itu.(IMT/M038)
Ketua Panwas Buleleng Diteror
Selasa, 28 Februari 2012 21:51 WIB