Jakarta (ANTARA) - Visinema Pictures berkolaborasi dengan rumah produksi GoodWork baru saja merilis trailer atau cuplikan panjang dari film horor terbaru bertajuk "Susuk: Kutukan Kecantikan" yang menjanjikan teror kutukan nyata di balik fenomena kecantikan paripurna nan lekat dengan budaya lokal.
Sutradara Ginanti Rona saat acara jumpa pers di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa ide cerita dan visi film "Susuk: Kutukan Kecantikan" mengacu pada kisah horor yang lekat dengan budaya lokal.
"Indonesia memiliki banyak cerita horor yang bersumber dari mitos, kebudayaan, atau dari aspek religi. Hal ini sebenarnya jadi ide buat aku untuk mengembangkan cerita-cerita itu dikemas dengan cara yang menarik dan bisa jadi hiburan," kata Gina.
Sempat menyapa penikmat sinema lewat teaser atau cuplikan pendek, trailer "Susuk: Kutukan Kecantikan" tampil melalui akun media sosial Instagram @filmsusuk_ dan kanal YouTube Goodwork Indonesia. Kehadiran trailer tersebut menjadi upaya untuk menjawab rasa penasaran dan antusiasme penonton yang muncul setelah menyaksikan teaser film di bawah arahan sutradara Ginanti Rona tersebut.
Trailer film "Susuk: Kutukan Kecantikan" menampilkan adegan kengerian secara lebih utuh dengan aspek gore (berdarah-darah) yang amat kuat. Selain itu, trailer tersebut juga memberi gambaran mengenai aspek apa saja yang akan tersaji di dalam film, seperti teror nan mencekam, misteri, dan drama.
Gina menambahkan bahwa Indonesia juga memiliki budaya menonton film horor yang kuat sehingga hal tersebut mendorongnya untuk melahirkan karya film yang selalu mempunyai ciri khas tersendiri.
Film "Susuk: Kutukan Kecantikan" bercerita tentang kehidupan seorang pekerja seks komersial bernama Laras (Hana Malasan) yang ingin berhenti dari pekerjaannya dan berupaya memperbaiki hubungan dengan sang adik Ayu (Ersya Aurelia). Tetapi, sebuah kecelakaan membuat Laras ditolak oleh kematian dan terus terjebak dalam kondisi sekarat.
Tubuh Laras terus hidup, namun, badannya mulai membusuk seperti mayat.
Ditemani oleh Arman (Jourdy Pranata), Ayu pun mencari berbagai cara untuk menyembuhkan Laras, antara lain dengan mendatangi Damar (Whani Dharmawan) --seorang kepala desa yang membantu Laras dan Ayu setelah orang tua mereka meninggal, Ustad Rahmat (M.N. Qomaruddin) --pemuka agama yang mengerti efek susuk yang terus memburuk, dan seorang dukun bernama Prasetyo (Muhammad Khan).
Susuk di tubuh Laras bukanlah susuk biasa. Tubuhnya semakin membusuk dan menciptakan teror bagi Ayu dan Arman, bahkan warga desa.
Film yang diproduseri oleh Ridla An-Nuur S. dan Novi Hanabi, serta Husein M. Atmodjo sebagai penulis skenario itu dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia pada tanggal 31 Agustus 2023 mendatang.