Mataram (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali mulai fokus mendatangkan wisatawan berkualitas atau tidak lagi mengutamakan jumlah kunjungan yang sudah dianggap tinggi untuk ukuran pulau yang luasnya tidak sampai satu persen dari wilayah Indonesia.
"Kami tidak lagi mengutamakan kunjungan wisatawan dari aspek kuantitas, tetapi lebih penting kualitas," kata Asisten II Setda Bali Ketut Wija, saat memaparkan kebutuhan SDM dan Iptek untuk mendukung implementasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 koridor V, di Mataram, Jumat.
Pada pertemuan yang dihadiri Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta itu, Provinsi Bali tergabung dalam koridor V bersama Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), program utamanya mendukung pariwisata dan pangan nasional.
Wija mengatakan, daerahnya hanya memiliki luas 0,20 persen dari total luas Indonesia, telah dihuni oleh lebih dari 10 juta orang dari berbagai kalangan.
Penduduk Bali terdata sekitar empat juta orang, namun jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke pulau wisata itu rata-rata mencapai 2,6 hingga 2,7 juta setiap tahun, serta lima sampai enam juta wisatawan domestik setiap tahun.
Sementara dalam tiga tahun terakhir, jumlah pendatang yang mencari kerja di Pulau Dewata lebih dari 400 ribu orang setiap tahun.
Wija mendefinisikan wisatawan berkualitas sesuai hasil kajian yakni turis yang lama nginap di Bali relatif panjang dan membawa banyak uang untuk belanja.(*/T007)