Denpasar (Antara Bali) - Pemandu anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali mengeluhkan tindak pencopetan dengan modus pelaku membaur dengan pedagang kaki lima di kawasan wisata Kintamani, Kabupaten Bangli, seperti di sekitar simpang tiga Penelokan.
"Saya beruntun dua kali kehilangan dompet berisi uang dan lainnya ketika mengantar wisatawan berbelanja di deretan pedagang kaki lima di Penelokan," kata I Made Suberata, pramuwisata dari Subaru Driver & Tours Service, Rabu.
Ia menyampaikan hal itu langsung kepada Bupati Bangli I Made Gianyar yang didampingi Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Ida Bagus Subhiksu seusai peluncuran majalah triwulanan Cakrawala yang diterbitkan HPI Bali di Desa Budaya Kertalangu, Kota Denpasar.
Menurut Suberata, saat menjelaskan kepada wisatawan yang dipandunya di sela-sela para pedagang di Penelokan belum lama ini, tiba-tiba dompet di saku bawah baju sudah lenyap.
Kehilangan dompet sebelumnya dengan modus yang sama, yakni saat konsentrasi pandangan dirinya ke kanan ke arah wisatawan, dompet di saku bawah baju di sisi kiri tiba-tiba sudah tidak ada.
"Saat itu di sekitar saya berbaur pedagang dengan beberapa orang. `Feeling` saya dari kalangan pedagang di Penelokan ada yang berkomplot atau bahkan merangkap pencopet," ujarnya geram.
Menanggapi hal itu, Bupati Made Gianyar menyatakan bahwa pihaknya sudah menertibkan keberadaan pedagang buah-buahan, makanan dan suvenir di kawasan Penelokan dan tujuan wisata Kintamani lainnya.
"Dengan penertiban itu kami berharap peluang tindak kriminalitas bisa diminimalisir. Kita perlu minta bantuan aparat kepolisian untuk meningkatkan keamanan di kawasan tujuan wisata utama itu," ucapnya.
Sementara Kadis Pariwisata Bali Subhiksu berharap kawasan wisata Kintamani yang belakangan suram, bisa cepat kembali berjaya seiring adanya penataan, penertiban dan peningkatan keamanan.(T007)
Hati-Hati Copet Di Kintamani
Rabu, 22 Februari 2012 13:31 WIB