Badung (ANTARA) - Wakil Bupati Badung, Bali, sekaligus Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Badung, I Ketut Suiasa, mengajak masyarakat disiplin dalam menjalankan protokol pencegahan dan membatasi mobilitas sebagai salah satu kunci untuk memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19.
"Saya mengimbau masyarakat, khususnya masyarakat pendatang juga, harus bersedia melakukan isolasi mandiri minimal selama 14 hari di rumah masing-masing," ujar Wabup Suiasa, dalam keterangan Humas Badung yang diterima di Mangupura, Badung, Jumat.
Ketika pendatang tinggal di rumah saat isolasi mandiri, menurutnya, Perbekel atau Kepala Desa dapat mengarahkan Petugas Puskesmas setempat untuk memantau kondisi kesehatan warga.
"Semua anggota Satgas Gotong Royong Pencegahan COVID-19 harus lebih fokus lagi pada upaya pencegahan penyebaran," kata Wabup Suiasa.
Baca juga: Pemkab Badung ajak masyarakat ikut cegah penyebaran COVID-19
Ia menjelaskan, Satuan Gugus Tugas COVID-19 juga akan meningkatkan pemantauan para pendatang di sejumlah titik masuk wilayah Kabupaten Badung, terutama dalam melakukan pemantauan kesehatan.
Hal itu dilakukan karena terhadap pendatang menurutnya perlu dilakukan screening kesehatannya sebagai upaya guna meminimalisir potensi penyebaran COVID-19 di lingkungan masyarakat.
"Pendataan akan menjadi dasar bagi tim kami untuk memantau kesehatan para pendatang," ungkap Wabup Suiasa.
Untuk memantau kesiapsiagaan petugas Satgas Posko Gotong Royong Pencegahan Covid-19, Wabup Suiasa juga telah melakukan pemantauan langsung yang dilakukan di beberapa desa seperti yang dilakukan di wilayah Kecamatan Abiansemal.
Baca juga: Bupati Badung imbau masyarakat patuhi protokol pencegahan penyebaran COVID-19
Ia mengatakan, pemantauan itu dilakukan untuk melakukan koordinasi dengan Satgas Gotong Royong di tingkat desa untuk mengintensifkan posko pemantauan di wilayahnya masing-masing.
Selain itu, ia juga ingin langsung memotivasi petugas satgas serta memberikan edukasi dan mengingatkan petugas untuk lebih gencar dalam mengantisipasi kehadiran penduduk pendatang yang masuk ke daerahnya.
"Luasnya wilayah menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh pihak untuk melakukan pemantauan. Namun, dengan gotong royong dari seluruh pihak hingga aparat desa, maka upaya pencegahan akan bisa optimal," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, Nyoman Gunarta meminta agar seluruh anggota Gugus Tugas memaksimalkan pemantauan serta pendataan.
"Karena ini adalah salah satu kunci memutus mata rantai penyebaran. Kami minta masyarakat yang datang untuk mengoptimalkan isolasi mandiri. Mereka harus mengikuti protokol pencegahan yang telah sama-sama kami sepakati," katanya.
Baca juga: Desa Adat Jimbaran terapkan sanksi adat bagi pelanggar aturan pencegahan COVID-19
Ia juga mengingatkan masyarakat agar selalu taat dan patuh menerapkan social dan physical distancing dan wajib menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah serta rajin mencuci tangan menggunakan sabun di air yang mengalir.