Negara (ANTARA) - Pasien yang menjadi viral di Kabupaten Jembrana, Bali, karena pemberitaan media sosial, belum tentu tertular virus COVID-19 atau Corona, kata pihak rumah sakit setempat dan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, Bali.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, pasien masuk kriteria dalam pengawasan, belum terkonfirmasi positif terinfeksi virus Corona," kata Kepala Bidang Pelayanan Medis, RSU Negara dr I Gede Ambara Putra, saat jumpa pers di Negara, Kabupaten Jembrana, Kamis.
Awalnya, pasien berusia 62 tahun itu dirawat di salah satu rumah sakit swasta selama dua hari, lalu pihak rumah sakit menghubungi sejumlah rumah sakit rujukan seperti RSU Tabanan, RSUP Sanglah, RSU Sanjiwani yang menyatakan ruang isolasi mereka penuh.
"Akhirnya, pasien tersebut dirujuk ke RSU Negara yang memiliki ruang isolasi untuk mendapatkan perawatan sesuai standar operasional," katanya.
Menurutnya, keputusan untuk menempatkan pasien tersebut di ruang isolasi RSU Negara sudah berkoordinasi dengan provinsi, mengingat ruang isolasi di rumah sakit rujukan yang ditunjuk penuh.
Untuk kondisi pasien terkini, ia mengungkapkan, batuk dan pilek yang diderita sudah berkurang, namun untuk memastikan kondisi pasien tersebut masih menunggu hasil laboratorium dari rumah sakit rujukan.
Senada dengan itu, dr Nara Kusuma Wirawan yang menangani pasien tersebut mengatakan, sebelum masuk rumah sakit, pasien ini memiliki riwayat menjalankan umroh di Arab Saudi, kemudian transit di Singapura.
"Saat pemeriksaan di bandara dinyatakan tidak masalah melanjutkan penerbangan ke Bali. Kondisi pasien sendiri saat ini sudah membaik, namun kami masih menunggu hasil laboratorium dari rumah sakit rujukan, karena RSU Negara belum memiliki kemampuan untuk itu," katanya.
Sementara itu, I Wayan Sunika dari Dinas Kesehatan mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan dan pengawasan sesuai standar operasional yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.
Menurutnya, kondisi keluarga pasien tersebut saat ini sehat-sehat saja, namun pihaknya akan terus melakukan pantauan.
Pasien viral di Jembrana belum tentu COVID-19
Kamis, 12 Maret 2020 15:32 WIB